Wawali : Pemkot Lakukan Penertiban, Bukan Penggusuran PKL

AMBON-PPID, Wakil Wali Kota (Wawali) Ambon, M. A. S. Latuconsina, ST, MT menegaskan Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon tidak melakukan penggusuran Pedagang Kreatif Lapangan (PKL) di kawasan Pasar dan terminal Mardika.

WawaliMenurutnya yang dilakukan Pemkot adalah penertiban dan Penataan PKL yang berjualan tidak pada tempatnya.

“Tidak ada penggusuran di Mardika. Mana buktinya Pemkot lakukan penggusuran? yang dilakukan Pemkot adalah penertiban dan penataan ulang PKL yang melawan aturan, demi mengembalikan fungsi jalan dan terminal Mardika,” kata Wawali saat melakukan tatap muka dengan perwakilan PKL dan PMII yang melakukan aksi unjuk rasa di Balai Kota, Kamis (10/10).

Dijelaskan Wawali, selama ini pihaknya selalu berpihak pada rakyat kecil dengan melegalkan aksi PKL yang berjualan tidak pada tempatnya. Karena disadari sungguh, keberadaan PKL dapat membuka lapangan kerja, serta menambah Penghasilan Asli Daerah (PAD) Kota Ambon.

Meski sudah banyak kebijakan yang dilakukan Pemkot bagi keberlangsungan aktivitas PKL, namun masih banyak ditemui PKL yang membandel dengan melanggar komitmen serta kesepakatan yang dilakukan dengan Pemkot.

“Pada kawasan terminal saya ijinkan PKL membuat lapak dengan ukuran space 1 x 2 meter tetapi kebijakan itu justru disalahgunakan oleh PKL dengan membangun kios,” ungkapnya.

Diakui Wawali, pasar Mardika tidak akan dapat menampung semua PKL, oleh karena itu Pemkot tengah berupaya merehabilitasi pasar Transit Passo dan pasar-pasar di kecamatan sebagai pilihan kedua bagi PKL untuk berjualan.

“Pemkot juga sementara melakukan pembangunan pasar apung di Mardika yang  membutuhkan anggaran Rp 40 Milyar,” tandasnya.

Wawali meminta semua PKL di pasar dan terminal Mardika untuk tetap berpegang pada komitmen awal dengan pemkot Ambon dalam melakukan aktifitas jual beli. Hal ini dilakukan demi mengatasi kemacetan dan kesemerawutan yang selama ini menjadi keluhan masyarakat.

“PKL juga harus tahu diri dan belajar toleransi, saat mereka berjualan mencari keuntungan dan di back-up oleh Pemkot ternyata banyak masyarakat lain yang mengeluh atas kemacetan dan kesemerawutan yang terjadi karena ulah mereka” tuturnya. (RA/AS)

Please follow and like us:

Comments are closed.