Tempayan Soya

cerita rakyat

tempayan soyaSalah satu yang paling menarik adalah mengunjungi salah satu kampong di daerah pegunungan yakni Desa Soya. Letaknya sekitar  400m di atas permukaan laut, pada permukaan gunung sirimau (950m). Desa Soya indah dan penuh tumbuhan yang hijau dan udara pegunungan yang sejuk dan di penuhi aroma Cengkih, Pala, buah-buahan.

Di Desa ini juga ada cerita misterius bercampur legenda dan mitos tentang cerita putri raja Soya yang bernama ”LUHU“ itu masih tetap di ceritakan secara turun temurun. Mitos ini berawal pada Zaman Penjajahan. Putri raja Soya  yang bernama LUHU jatuh cinta pada seorang perwira Belanda, namun pernikahan mereka tidak di setujui  sang ayah. Akibatnya putri LUHU membunuh dirinya. Arwahnya tidak pernah menemukan kedamaian dan kerap kembali ke Soya untuk menculik  laki-laki sebagai suami yang tidak pernah ia kawini atau anak-anak yang tidak pernah ia peroleh. Setelah beberapa hari barulah korban penculikan ditemukan, kadang masih hidup atau sudah mati.

Bila masih hidup maka korban itu berada dalam alam dibawah sadar dan untuk menyembuhkannya, maka Raja Soya memberikan segelas air minum, setelah sadar korban sudah lupa pada apa yang menimpanya.

Disini juga dapat ditemukan Baeleo atau tempat  pertemuan adat Desa Soya yang terdapat di alam terbuka yang terdiri dari sekumpulan batu besar sebagai tempat duduk keturunan leluhur pendiri kampong. Upacara penyembahan Dewa Langit (Upulanite) juga dilaksanakan di tempat ini. Apabila mendaki lebih tinggi lagi sampai kepuncak gunung Sirimau, maka anda akan menemukan sebuah singgasana batu yang dikelilingi oleh tumbuhan Gadihu (Croton ).

Orang  Ambon percaya bahwa tumbuhan Gadihu dapat melindungi diri dari pengaruh roh jahat. Ditempat ini juga terdapat sebuah tempayan yang  selalu berisi air walaupun pada musim kemarau. Air keramat ini dipercaya sanggup mengobati berbagai macam penyakit ,membawa kemakmuran dan kesejahteraan.

Comments are closed.