Pelestarian Terumbu Karang Butuh Perhatian Serius

AMBON-PPID, Upaya pelestarian terumbu karang membutuhkan perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten/Kota dan masyarakat, serta para pemangku kepentingan lainnya di Maluku.

terumbu karangDemikian diingatkan Gubernur Maluku, K.A Ralahalu, dalam sambutannya pada pembukaan Forum Coral Triangle Initiative On Coral Reefs, Fisheries, and Food Securitry (CTI-CFF) tingkat Provinsi Maluku, (9/4) di Swiss-belHotel, Ambon.

Menurutnya, Berdasarkan laporan yang dirilis oleh Kolaborasi Antar Lembaga Coral Reef terungkap, 85 Persen terumbu karang di Kawasan CTI yakni Filipina, Indonesia, Malaysia, Timor Leste, Papua Nugini, dan Kepulauan Salomon telah mengalami ancaman kerusakan oleh aktivitas manusia.

“Maluku sendiri sebagai salah satu provinsi yang masuk dalam kawasan CTI,  memiliki ekosistem Terumbu karang seluas 423.257,90 Ha, yang terus berkurang akibat aktifitas manusia, dan hanya tersisa 10 Persen yang masih baik,” ujarnya.

Atas kondisi ini, Gubernur berharap adanya upaya dan dukungan semua elemen untuk memperbaiki kerusakan terumbu karang. Dirinya mengakui, berbagai upaya telah dilakukan pihaknya lewat berbagai program pelestarian terumbu karang dalam bentuk transplantasi/pencangkokan maupun membangun ekosistem terumbu karang buatan.

“Selain itu langkah-langkah konkrit juga perlu dilakukan antara lain, dengan menjaga lingkungan serta tidak mencemari laut dengan sampah,” kata Ralahalu.

Apresiasi positif juga diberikan Gubernur bagi pemerintah Kota (Pemkot) Ambon yang telah menetapkan kawasan Negeri Rutong, Kecamatan Leitimur Selatan sebagai lokasi percontohan pelestarian terumbu karang.

“Langkah ini dapat dinilai sebagai salah satu bentuk inisiatif bermutu dalam upaya pelestarian biota laut yang dapat dibagikan dalam forum CTI-CFF di Ambon kali ini,” urainya.

Sementara itu, Direktur Pesisir dan Laut, Direktorat Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Kementrian Kelautan dan Perikanan R.I, Ir.M. Eko Rudiyanto, M.Bus, mengungkapkan kondisi 10 persen terumbu karang yang masih baik di Maluku, lebih tinggi dari rata-rata nasional yang hanya tersisa 5 persen saja. Diramalkan tahun 2020, terumbu karang Indonesia berada dalam ancaman yang sangat tinggi.

“Terumbu karang adalah sumber kehidupan, karena merupakan tempat hidup biota laut, seperti ikan-ikan yang memiliki nilai protein tinggi,” tandasnya. (RA)

Please follow and like us:

Comments are closed.