Wali Kota Ambon Lantik Raja Negeri Rumahtiga

AMBON-PPID, Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy, SH melantik secara resmi raja negeri Rumahtiga Novita Silvana da Costa/Wattimena dan saniri negeri Rumahtiga, kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon berdasarkan SK Wali Kota Ambon Nomor 791 tahun 2013.

RajaProses pelantikan yang berlangsung di Balai Kota Ambon, Jumat (1/11), dihadiri oleh pimpinan SKPD dan raja-raja di Kota Ambon.

Wali Kota Ambon mengatakan, pelantikan Raja Negeri Rumahtiga dilaksanakan saat ini sejalan dengan pelantikan badan saniri lengkap negeri Rumahtiga untuk mendukung proses penyelenggaraan pemerintahan di negeri Rumahtiga, karena badan saniri lengkap Negeri merupakan komponen pemerintahan yang memiliki kedudukan setara dengan raja.

“Saniri negeri lengkap adalah lembaga legislatif yang merupakan representasi masyarakyat, sehingga struktur terdiri dari para kepala soa, para tokoh agama dan pemuka masyarakat,’’ ujarnya disela-sela pelantikan Raja Negeri Rumahtiga.

Dia menjelaskan, sebagai komponen yang setara dengan raja saniri negeri lengkap diangkat dan diberhentikan oleh Wali Kota sama halnya dengan raja diangkat dan diberhentikan Wali Kota, sehingga keduanya harus saling berkoordinasi dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan.

“Dalam mengambil kebijakan Raja maupun saniri negeri dapat bersama-sama mempertimbangkan guna pembangunan di daerah, karena Raja tidak bisa memberhentikan saniri negeri lengkap, begitu juga sebaliknya,” paparnya.

Dia mengaku, negeri Rumahtiga pada dasarnya merupakan salah satu negeri adat yang memiliki posisi penting dan strategis bagi kepentingan Kota Ambon di masa sekarang dan masa yang akan datang, sebab negeri itu terdapat pusat peradaban Maluku masa depan.

“Kita dapat melihat di negeri Rumahtiga terdapat kompleks kampus yang mempersiapkan para intelektual dan calon pemimpin daerah baik pada tingkat regional, nasional maupun lokal, karena itu negeri Rumahtiga harus memiliki sebuah kekuatan pemerintahan yang solid untuk menjaga kepemimpinan di negeri ini, dengan tetap menjunjung tinggi norma-norma adat dan budaya yang dimiliki,’’ tuturnya.

Dia meminta, raja negeri Rumahtiga untuk dapat menjadi pemimpin yang “kabaresi” sebagaimana ditunjukan oleh srikandi Maluku, Christina Martha Tiahahu sebagai pahlawan daerah ini.

“Raja Rumahtiga harus bisa menunjukan kepada dunia bahwa bukan saja laki-laki Ambon yang bisa menjadi pemimpin, tetapi perempuan Ambon juga pantas. Jangan kita anggap perempuan  itu lemah. Saya mau pesan satu, ibu da Costa harus bisa jadi raja yang kabaresi. Kabaresi di sini dalam konotasi positif, yang benar-benar sebagai pahlawan seperti Martha Christina Tiahahu, beliau adalah perempuan kabaresi,’’ ungkapnya.(*/AS)

Please follow and like us:

Comments are closed.