Tinggi, Antusias Anak Usia 12 – 17 Tahun Ikuti Pekan Selebrasi Vaksinasi Pemkot Ambon

AMBON,PPID – Antusias anak usia 12-17 tahun untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 yang dilaksanakan Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon cukup tinggi. Di hari pertama Pekan Selebrasi Vaksin menyongsong HUT Ke 446 Kota Ambon, tercatat sudah 9 ribu anak yang mendaftar untuk menerima suntikan vaksin.

“Luar biasa antusias anak di kota Ambon yang datang dengan kesungguhan hati untuk mau divaksin,” kata Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, di sela – sela pencanangan HUT ke 446 Kota Ambon, Jumat (27/8/2021) di Tribun Lapangan Merdeka.

Dikatakan Walikota, anak yang datang untuk divaksin ini memiliki harapan untuk dapat melakukan aktifitas tanpa hambatan, termasuk dalam wacana pembukaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang sedang disiapkan pemerintah.

“Untuk itu saya perlu menyampaikan apresiasi kepada orang tua yang telah membawa anaknya untuk divaksin, karena orang tua harus menandatangani persetujuan dan mendampingi anaknya saat divaksin,” kata Walikota.

Menurut Walikota, saat ini Pemkot Ambon memang belum memulai PTM di sekolah, namun persiapan ke arah itu terus dilakukan, salah satunya yakni memastikan semua anak usia 12-17 tahun telah divasin termasuk para orang tua dan anggota keluarga lainnya.

“Kalau vaksinasi anak sudah mencapai 75 persen, saya pertimbangkan sekolah offline, tetapi perlu dikonformasi lagi apakah orang tua dan anggota keluarga yang lain sudah vaksin atau belum. Ini semata – semata untuk kepentingan Ambon tangguh,” jelasnya.

Dijelaskan Walikota, PTM belum dilaksanakan, karena Ambon tidak termasuk 163 Kabupaten/Kota Zona Kuning (Resiko Rendah) dalam PPKM Level 3, yang diizinkan melaksanakan PTM oleh Pemerintah Pusat. Lima Wilayah Kabupaten/Kota di Maluku yang sudah dizinkan melaksanakan PTM adalah Seram Bagian Barat (SBB), Buru, Seram Bagian Timur (SBT), Kota Tual dan Maluku Tenggara.

“Karena PTM belum diizinkan, kita kejar untuk persiapan ke arah itu. Yang harus dipertimbangkan adalah anak – anak sulit sulit melaksanakan protokol kesehatan, mereka mungkin tidak dapat menjaga jarak saat bertemu satu sama lain, karena bermain bersama, bersenda gurau, berpelukan dan sebagainya,” pungkasnya. (MCAMBON)

Please follow and like us:

Comments are closed.