AMBON-PPID, Sekretaris Kota (Sekot) Ambon, A. G. Latuheru, SH, M.Si, mencanangkan Gerakan Penanaman Mangrove yang digelar oleh Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) Universitas Terbuka (UT) Ambon, Jumat (20/9).
Acara yang dipusatkan di Kelurahan Lateri, Kecamatan Baguala, Kota Ambon ini merupakan hasil kerjasama antara UT, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, serta Yayasan Kiranis.
Sekot dalam arahannya memberikan apresiasi dan sambutan positif atas inisiatif UT dalam gerakan penanaman 25 ribu anakan Mangrove di kawasan pesisir teluk Ambon.
Menurutnya, pada tahun 2010 hutan Mangrove di kota Ambon mencapai 27,21 hektar yang tersebar di kawasan Desa Laha, Tawiri, Halong serta kelurahan Lateri, namun dari luasan tersebut banyak yang sudah rusak dan tidak terawat.
“Hutan Mangrove punya fungsi penting baik secara fisik juga garis pantai dan tebing sungai dari erosi dan abrasi, mengendalikan intrusi air laut, serta melindungi daerah belakang hutan dari hempasan gelombang dan angin,”ungkapnya.
Selain itu, hutan Mangrove lanjutnya, memiliki fungsi ekologis sebagai tempat berkembangbiaknya biota laut, burung-burung liar, serta dapat dikelola sebagai kawasan ekowisata.
Sekot berharap, kegiatan penamaman Mangrove ini dapat menggugah kepedulian masyarakat terhadap pelestarian kawasan pesisir teluk.
“Hal yang penting dan seringkali terlupakan adalah merawat Mangrove yang telah ditanam, karena banyak sekali kegiatan penanaman Mangrove yang dilakukan Pemerintah, BUMN, maupun swasta, namun tidak dapat dijaga dan dirawat dengan baik,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat UT, Dr. Drs. Agus Santoso, M.Si mengatakan kegiatan pencanangan penanaman Mangrove ini merupakan program lanjutan UT sejak 2009.
“Sejak 2009 UT telah menanam 380 ribu anakan pohon dari berbagai jenis di 37 kantor UPBJJ yang ada di Indonesia,” katanya.
Ditandaskan, kegiatan penanaman Mangrove ini merupakan bentuk kepedulian dari seluruh civitas akademika UT dalam menjaga kelestarian lingkungan. (RA)
