Sekot Buka Pelatihan Petugas Pendataan Keluarga dan Keluarga Miskin Kota Ambon

AMBON–PPID, Untuk mengetahui dan mendalami masalah kependudukan secara baik diperlukan suatu pendekatan teknis yang dalam hal ini pengetahuan serta pemahaman akan ilmu demografi menjadi sangat penting karena dapat menjelaskan secara rinci masalah kependudukan dan penyebabnya, serta apa yang akan terjadi bila kebijakan pembangunan tidak berpihak kepada masalah kualitas penduduk itu sendiri.

IMG_9167Hal tersebut dikatakan Sekretaris Kota (Sekot) Ambon A. G. Latuheru, SH saat membacakan sambutan Walikota Ambon dalam pembukaan kegiatan Pelatihan Petugas Pendataan Keluarga dan Keluarga Miskin Kota Ambon Tahun 2015 di Aula BKKBN Propinsi Maluku, Rabu (07/04). Kegiatan yang berlangsung selama satu hari ini diikuti oleh 100 petugas pendataan keluarga dan keluarga miskin dari 5 wilayah Kecamatan di Kota Ambon.

Selanjutnya dikatakan perkembangan program kependudukan keluarga berencana dan pembangunan keluarga yang sangat pesat berbarengan dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat merupakan tantangan yang harus dihadapi dalam pelayanan keluarga berencana.

“Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Ambon menyatakan bahwa telah terjadi kecenderungan pengurangan jumlah penduduk tahun 2013, penduduk miskin Kota Ambon berjumlah 16.900 jiwa atau 4,42% dibandingkan dengan tahun 2011 yang jumlah penduduk miskin mencapai 23.400 jiwa atau 6,83%, “ jelas Sekot.

Di jelaskan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Ambon juga menunjukkan angka menggembirakan. Pada tahun 2013 IPM Kota Ambon berada pada angka 79,58% yang menempati peringkat pertama Kabupaten/Kota di Maluku dan menempati peringkat ketujuh Kabupaten/Kota secara Nasional. Dari target Millenium Development Goalds maupun desentralisasi, terjadi persoalan yang harus ditangani secara serius karena dikhawatirkan suatu saat nanti akan terjadi “ baby boom “ atau ledakan penduduk.

“Ini dapat mengakibatkan terjadinya ledakan penduduk yang pada gilirannya berdampak luas terhadap jalannya pembangunan dan kehidupan masyarakat,” tandasnya.

Menurut Sekot, pentingnya data dan informasi hasil pendataan yang dilakukan sangat diperlukan dalam proses perencanaan program kegiatan pada tahun-tahun mendatang. Petugas pendata sebagai tenaga terdepan dalam pelaksanaan kegiatan pendataan nanti agar serius memperhatikan dan mendalami semua materi yang diberikan dan harus mengerti benar kriteria-kriteria dan variabel-variabel demografi yang dipakai untuk mengukur keberadaan kualitas penduduk dan keluarga yang ada di Kota Ambon.

“Data dan informasi yang akurat serta  dapat dipercaya tentang keluarga dan keberadaannya sangat dibutuhkan untuk dapat digunakan sebagai database dalam perencanaan, sehingga intervensi program/kegiatan bagi pembangunan kualitas penduduk tepat sasaran dan tepat guna,” jelas Sekot. (FW)

Please follow and like us:

Comments are closed.