Masyarakat Harus Bedakan Uang Kas Dan Uang Sak

Ambon – PPID,Masyarakat saat ini harus bisa membedakan mana yang disebut Uang Kas dan Uang Sak. Hal ini penting guna menghindari konsumerisme masyarakat Kota Ambon sehingga masyarakat bisa mengambil sikap yang bijaksana dalam pengelolaan keuangan rumah tangga. Uang Kas  ialah uang yang dipakai sebagai modal usaha orang atau kelompok dan bisa untuk disimpan atau ditabung di bank sedangkan uang Sak  adalah uang yang dapat dikeluarkan sesuai dengan keinginan seseorang dari saku kemeja atau saku calananya.

MOU (2)“ Seiring dengan dilaksanakannya penandatanganan MoU antara Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dan perwakilan Bank Indonesia (BI) Propinsi Maluku yang saat ini dilakukan, saya  mengajak warga masyarakat khususnya masyarakat dusun Airlouw untuk selalu hidup hemat. Jangan perbiasakan banyak menyimpan uang di Sak  (saku/kantong) karena sering saknya bocor. Kalau Sak bocor uangpun akan hilang percuma tapi kalau menyimpan uang di Kas (Bank) maka sudah pasti uang akan tetap aman bahkan bertambah banyak, “ kata Sekot.

Hal tersebut dikatakan Sekretaris Kota (Sekot) Ambon A.G Latuheru,SH,M.Si saat menyampaikan sambutannya pada acara Penanda-tanganan MoU Elektronifikasi transaksi pemerintah, penanaman bibit mangga dan panen perdana peternakan ayam di Dusun Airlouw, Negeri Nusaniwe, Selasa(29/9).

MOU (1)Kegiatan yang dihadiri oleh Kepala perwakilan BI Promal, pimpinan SKPD Kota Ambon, juga perwakilan Pangdam XVI dan tokoh agama dan tokoh masyarakat serta masyarakat Dusun Airlouw penerima bantuan berlangsung dalam suasana keakraban.

Selanjutnya Sekot Ambon, A.G Latuheru katakan, penandatanganan MoU Elektronifikasi Transaksi Pemerintah mencerminkan kuatnya komitmen bersama antara Pemerintah Kota Ambon dengan Bank Indonesia untuk memanfaatkan lahan kosong untuk kepentingan pertanian dan peternakan dan juga untukmendorong percepatan pembangunan perekonomian masyarakat di Kota Ambon.

Menurut Sekot, percepatan pembangunan perekonomian yang diberikan dalam bentuk bantuan bibit 1.000 anakan pohon mangga dan juga peternakan ayam potong kepada masyarakat dusun Airlouw menggunakan sistim transaksi non-tunai bertujuan agar masyarakat juga disiapkan untuk menghadapi era elektronifikasi yang akan datang.

“ Kiranya dengan sistem transaksi non-tunai ini akan membantu masyarakat dusun Airlouw pada saat panen nanti hasilnya sebagian bisa disimpan di Kas/Bank agar uang hasil panennya akan tetap aman,” harap Sekot.(FW/HT)

Please follow and like us:

Comments are closed.