Perayaan HUT Pattimura Ke 197 di Saparua Berjalan Aman

AMBON-PPID,Upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Pattimura ke 197 di Saparua, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah pada Kamis (15/5) berjalan aman dan lancar.

HUT PattimuraMeski ada pengawalan ketat dari aparat TNI/Polri, namun upacara HUT Kapitan Pattimura ke 197 tetap semarak dan ditonton oleh ribuan masyarakat dari berbagai desa di Kecamatan Saparua.

Peringatan HUT Pattimura dimulai dari prosesi pengambilan api obor di Gunung Saniri di Negeri Tuhaha sampai pawai obor secara estafet pada beberapa negeri di Saparua, dilanjutkan dengan penyerahan obor dari Camat Saparua ke Bupati Maluku Tengah dan selajutnya diserahkan kepada Gubernur Maluku untuk dilakukan pembakaran obor induk.

Hadir dalam perayaan HUT Pattimura, Gubernur Maluku, Wakil Gubernur Maluku, Wali Kota Ambon, Bupati Maluku Tengah, Wakil Wali Kota Ambon, Kapolda Maluku, Pangdam XVI/Pattimura serta pimpinan SKPD lingkup Pemprov Maluku, Pemkot Ambon dan Pemkab Maluku Tengah.

Gubernur Maluku, Ir. Said Assaggaf dalam sambutannya mengatakan, perayaan HUT Pattimura ke 197 adalah sebuah tindakan sejarah untuk menata Maluku agar jauh lebih maju dan terhormat.

“Sudah ratusan tahun kita merasakan perjuangan kapitan Pattimura dan kapitan-kapitan besar lainnya di tanah ini. Ini merupakan pelajaran penting untuk kita termotivasi maju, cerdas dan berdaya saing dalam menjalankan seluruh tugas pelayanan demi negeri ini,” katanya.

Dia mengatakan, perayaan HUT Pattimura di Kota Saparua laksana seruan kepada bangsa dan dunia untuk menumbuhkan kembali peradaban kemerdekaan.

“Saparua adalah kota sejarah. Kota yang dari sinilah peradaban kemerdekaan nusantara dimulai. Kobaran perjuangan Pattimura adalah kobaran perjuangan rakyat pertama di nusantara.Sejatinya, di kota kecil inilah terlahir pertama kali kristalisasi dan jantung peradaban kemerdekaan di nusantara,” tuturnya.

Selain itu, lanjut Gubernur, perayaan ini bertujuan untuk merangsang masyarakat di pulau-pulau lainnya untuk menggali dan menghidupkan event-event historis, event kultural, event sosial yang bernilai luhur. Sekaligus membangun pusat-pusat pariwisata budaya dan historis di Maluku.

“Ambon harus dikembangkan sebagai pintu masuk dan lalulintas pariwisata sedangkan pulau-pulau lain diluar Ambon harus dibangun sebagai potensi pariwisata yang unggul dan memiliki koneksitas dengan Ambon,” tambahnya. (HT)

Please follow and like us:

Comments are closed.