AMBON-PPID, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon menggelar kegiatan pembuatan buku rencana kontijensi bencana banjir di Kota Ambon. Kegiatan ini berlangsung di Balai Kota Ambon, Selasa (24/9).
Sekretaris Kota (Sekot) Ambon A. G. Latuheru,SH,M.Si dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten Administrasi Umum, R. Soplanit,SH,MH mengatakan, bahwa untuk diketahui Indonesia memiliki kerawanan akan bencana alam yakni banjir dan tanah longsor sehingga, perlu dilakukan kontijensi bencana banjir.
“Rencana kontijensi bencana banjir yang merupakan kegiatan yang berupaya menggalakan kinerja semua pihak agar, penanganan bencana dapat berjalan dengan terencana dan akurat, hal ini menggingat tingginya tingkat kerentanan dan ancaman bencana di hampir semua wilayah Kota Ambon,’’ ujarnya
“Bencana banjir dan tanah longsor pada 30 Juli 2013 telah menyebabkan 9 orang meninggal, 2 orang hilang, belasan orang mengalami luka-luka serta 682 rumah penduduk mengalami kerusakan dengan estiminasi kerugian sebesar Rp 151.688.088.850,- (Seratus lima puluh satu milyar enam ratus delapan puluh delapan juta delapan puluh delapan ribu delapan ratus lima puluh rupiah),’’ paparnya.
Dirinya mengakui, kejadian bencana yang terjadi di Kota Ambon memberikan dampak yang signifikan terhadap laju pertumbuhan ekonomi maupun kehidupan social masyarakat Kota Ambon, dimana masih ada pengungsi yang mendiami titik pengungsian dan belum dapat kembali ke rumah mereka karena rumahnya telah hancur.
Menurutnya, ada beberapa kejadian bencana alam yang menyebabkan puluhan warga kota kehilangan nyawa serta rusaknya sarana dan prasarana milik warga maupun pemerintah sehingga ribuan warga mengungsi.
Sesuai amanat Undang-undang Dasar 1945, Negara memiliki tugas untuk melindungi masyarakat dari berbagai ancaman bencana, namun tugas kemanusiaan ini bukan semata milik Pemerintah saja. Akan tetapi, juga harus dilakukan oleh warga secara mandiri, serta pihak lain.
“Upaya-upaya untuk mengantisipasi bencana terus dilakukan secara kontinyu serta Partisipasi aktif secara mandiri dari berbagai pihak teristimewa masyarakat serta koordinasi yang matang bersama pihak desa dan kelurahan sebagai garda utama dalam upaya penangulangan bencana di Kota Ambon sangatlah diharapkan baik di saat pra bencana, tanggap bencana hingga paska bencana,’’ tuturnya. (HT/JW)