My Home Ambon Realisasikan Bantuan Paket Sembako

AMBON, PPID – Organisasi My Home Ambon, Senin (23/8/2021) di Balai Kota merealisasikan penyerahan bantuan Sembako kepada 52 orang Tim Pemulasaran Jenasah dari RSUD. Dr. Haulussy, dan RSUP. Dr. Leimena serta tim pemakaman yang terdiri dari Anggota, PMI dan Tagana, yang selama ini telah bekerja keras menangani korban meninggal terkonfirmasi Covid-19.

Fasilitator My Home Ambon, Deby Louhenapessy menjelaskan penyerahan bantuan Sembako ini, merupakain rangkaian dari kegiatan berbagi kasih oleh My Home Ambon dalam rangka peringatan HUT Ke 76 Proklamasi RI, dan menyongsong HUT ke 446 Kota Ambon, 7 September 2021 mendatang.

“Kemarin di tanggal 17 dan 18 Agustus kami memberikan bantuan kepada lima panti asuhan dan satu rumah singgah binaan Aipda.Edwin Mangare yang selama ini selalu kami support,” kata Louhenapessy yang juga Ketua TP-PKK Kota Ambon.

Dikatakan, bantuan sembako juga dibagikan kepada Tenaga kesehatan berstatus Kontrak Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan Pada tanggal 17 dan 18 agustus lalu dibagikan pula 1000 nasi kotak kepada masyarakat yang membutuhkan.

“Kami juga memberikan 400 pcs APD kepada 22 Puskesmas yang menangani pasien covid yang ada di wilayah kerja, baik di Desa,Negeri maupun kelurahan,”jelasnya.

Louhenapessy menjelaskan, Organisasi My Home Indonesia saat ini bergerak di 150 kota, yang mengambil bagian untuk berbagi kasih di hari kemerdekaan RI, dimana My Home Ambon juga menggunakan momentum itu, sekaligus menyongsong HUT Kota Ambon nanti.

“Nantinya pada akhir Agustus atau awal September, kami masih melihat kegiatan apa yang dapat kami lakukan untuk berbagi kasih dengan masyarakat kota Ambon, dimana Kita semua ada semua dalam satu rumah besar Ambon, rumah beta, rumah orang basudara,” pungkasnya.

Ditandaskan, sebagai “orang basudara” sudah selayaknya saling memperhatikan satu dengan yang lain, saling support, sehingga ada keharmonisan dalam kehidupan masyarakat.

“Semua orang yang tinggal dalam rumah besar kita, rumah Ambon manise semuanya bisa hidup saling menghargai, saling menghormati, dan tentunya punya rasa solidaritas yang tinggi satu dengan yang lain,” tutup Louhenapessy. (MCAMBON)

Please follow and like us:

Comments are closed.