16 Peserta Meriahkan Pesparawi Kecamatan Leitisel

AMBON-PPID, Sebanyak 16 peserta turut memeriahkan pelaksanaan lomba banding nyanyi Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) tingkat Kecamatan Leitimur Selatan (Leitisel), yang berlangsung di Baileo Talitakumi, Negeri Hutumuri, Jumat (4/10).

LeitiselKetua Panitia Kegiatan yang juga Camat Leitisel, Richard Luhukay, dalam sambutannya merinci, keseluruhan peserta itu masing-masing dua peserta untuk kategori paduan suara dewasa campuran, tiga peserta paduan suara perempuan, tiga paduan suara remaja, satu paduan suara anak, empat peserta kategori solo remaja putera, dan masing-masing satu peserta untuk kategori menyanyi solo usia 7-8 tahun serta 9-12 tahun.

Kegiatan lomba pesparawi ini, lanjutnya, bertujuan untuk memupuk rasa persaudaraan dan kebersamaan, mewujudkan kesetiaan dan pujian kepada Tuhan, serta mendapatkan potensi menyanyi dengan kualitas yang baik untuk mewakili kecamatan mengikuti event yang sama di tingkat Kota Ambon.

“Karena minimnya jumlah peserta, maka kegiatan ini hanya berlangsung satu hari. Ada yang menilai bahwa kalau pada kategori yang hanya diikuti satu peserta, lebih baik tidak usah menyanyi karena sudah pasti menjadi juara. Tetapi bagi kami, tidak demikian. Yang penting mereka bisa menampilkan performance terbaiknya,” kata Luhukay.

Dirinya membeberkan, dari semua negeri yang ada di lingkup Kecamatan Leitisel, terdapat tiga negeri yang tidak mengambil bagian dalam lomba pesparawi di tingkat kecamatan ini. Masing-masing Leahari, Rutong dan Ema.

Sementara itu, Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, SH dalam sambutannya, meyakini, pelaksanaan lomba banding nyanyi tingkat Kecamatan Leitisel juga akan berlangsung baik dan lancar, sama seperti pelaksanaan di dua kecamatan sebelumnya yakni Sirimau dan Nusaniwe.

Menurutnya, Pesparawi pada dasarnya adalah ibadah serta wujud pengucapan syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa, atas berkat dan talenta yang diberikan lewat suara merdu. Selain itu, tambah Wali Kota, pentingnya pelaksanaan Pesparawi karena didalamnya terkandung beberapa hal yang perlu diperhatikan secara serius.

“Yang pertama, dalam setiap Pesparawi ada dimensi pesta sehingga semua masyarakat harus terlibat dan menikmatinya. Dimensi kedua adalah konsolidasi dan kebersamaan, sebab dengan kegiatan seperti ini akan terjalin komunikasi yang baik antar jemaat. Selanjutnya ada dimensi edukasi, karena potensi unggulan di bidang tarik suara akan dilatih untuk bukan saja bisa menyanyi, tetapi memiliki kemampuan yang baik dan profesional. Dimensi lain adalah rekreasi, yang mana saat orang datang menonton akan terhibur dan menikmati suasana yang ada,” papar Wali Kota.

Terlepas dari itu, Wali Kota menyayangkan negeri-negeri yang tidak mengirimkan perwakilannya pada ajang ini. Dirinya menilai, sikap non partisipatif yang ditunjukan tersebut, menandakan bahwa negeri dan desa yang bersangkutan tidak berkembang.

“Partisipasi sangat penting, karena menunjukan indikator kemajuan di negeri itu. Kalau tidak, berarti negeri itu tidak berkembang,”tandasnya.

Terhadap seluruh pelaksanaan lomba banding nyanyi Pesparawi ini, Wali Kota menghimbau semua pihak terkait, baik peserta, penonton dan juga dewan juri, untuk bersikap profesional. Baginya, yang terpenting bukan persoalan menang atau juara dalam lomba ini, tetapi lebih dari itu bagaimana benar-benar menampilkan puji-pujian kepada Tuhan yang Maha Kuasa. (*/WP/HT)

Please follow and like us:

Comments are closed.