AMBON-PPID, Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, SH mengakui hasil kelulusan tes pengangkatan tenaga honorer K2 di kota Ambon sudah obyektif.
“Saya katakan obyektif karena dari proses awal baik dari pemberkasan, proses tes, hingga pengumuman hasilnya sangat tertanggungjawab,” ujar Wali Kota ketika ditemui usai bertatap muka dengan seluruh tenaga honor K2 Kota Ambon, Senin (3/3) di Islamic Center.
Menurutnya, dari 795 tenaga K2 kota Ambon yang ikut tes, hanya 261 orang yang berhasil lulus, diantara jumlah tersebut sebagian besar adalah tenaga guru, tata usaha, dan perawat .
“Hal ini mengindikasikan bahwa mungkin pemerintah pusat memberi perhatian bagi tenaga honor yang spesifik seperti tenaga pendidik maupun kesehatan,” ungkapnya.
Wali Kota membantah isu bahwa ada oknum Badan Kepegawaian Kota (BKK) Ambon yang menjadi calo dalam proses seleksi yang menyebabkan terjadinya kecurangan dalam hasil kelulusan K2 kota Ambon
“Isu tersebut tidak benar, karena yang berproses dari awal pemberkasan hingga tes adalah masing-masing tenaga K2 itu sendiri,” katanya.
Meski demikian Wali Kota tidak menampik bahwa ada human error dalam proses pengajuan tenaga K2 oleh pejabat yang berwenang, dalam hal ini kepala sekolah atau pimpinan di masing-masing SKPD.
Human error yang dirinya maksudkan, yaitu ada K2 yang telah memenuhi syarat, tetapi gagal mengikuti tes, karena terlambat memasukan berkas, atau karena tidak direkomendasikan oleh pimpinan unit kerja
“Human error pasti ada tetapi tidak lebih dari dua persen, dan oleh sebab itu, tidak dapat kita generalisir bahwa hasil kelulusan K2 kota Ambon tidak obyektif,” jelasnya.
Ditandaskan Wali Kota, dirinya telah menginstruksikan agar semua tenaga K2 yang tidak lulus tetap dipekerjakan di unit kerja masing-masing.
“Masih ada harapan untuk yang belum lulus, pemerintah akan memperhatikan dengan sungguh-sungguh nasib mereka,” pungkasnya. (HT/JW)