Tindak Lanjut Hasil Penelitian, Unika Soegijapranta Gelar Pengabdian Masyarakat

Ambon,PPID – Universitas Katolik (Unika) Soegjiapranata – Semarang, melaksanakan Kegiatan Pengabdian Masyarakat (PKM) Implementasi Pengetahuan Tradisional Pada Pendidikan Dasar dan Dokumentasi Daerah di Ambon.

Kegiatan yang berlangsung 17 – 23 Desember 2021 ini, dilaksanakan secara daring dan tatap muka terbatas, di Manise Hotel sebagai tindak lanjut dan implementasi dari sejumlah penelitian.

Penelitian dimaksud diantaranya berjudul “Penguatan Lembaga Saniri yang Aspiratif pada Pembangunan Masyarakat Desa Adat di Kota Ambon”, “Pendidikan Relijiusitas berbasis Kearifan Lokal”, “Desain Ruang Publik berbasis Kearifan Lokal” dan “Konservasi Benda Budaya Simbol Adat sebagai Penguatan Eksistensi Negeri dalam pembangunan Paska Konflik di Kota Ambon”.

“Tujuan dari PKM adalah terwujudnya proses pelembagaan pengetahuan tradisional dalam pendidikan dan kebijakan public, dimana sasaran pengabdian adalah pemangku kepentingan di Kota Ambon terutama OPD, para Guru dan Murid di lingkungan kota Ambon,” jelas ketua Tim, Trihoni Nalesti Dewi, Rabu (23/12/2021) di Ambon.

Dirinya menjelaskan, pengetahuan tradisional adalah suatu bentuk dan spektrum pengetahuan intuitif dan digunakan dalam kehidupan sehari – hari di negeri – negeri adat.

Negeri, lanjutnya, adalah pranata yang penting dan membentuk pengetahuan pada masyarakat Ambon, dimana masyarakat yang dimaksudkan tidak hanya yang bersifat ke-adat-an, melainkan siapapun yang turut dalam maslahat dari negeri tersebut.

“Pengetahuan tradisional ini penting untuk dilembagakan baik di dalam masyarakat Ambon yang semakin affluent atau beraspirasi untuk makmur.” terangnya .

Menurutnya, pemangku pengetahuan tradisional dan pemerintahan perlu untuk secara sistematis membangun pelembagaan dalam pendidikan dan kebijakan publik. Olehnya itu, kegiatan PKM ini dilaksanakan dengan metode pendampingan terhadap para guru, dalam mengolah pengetahuan tradisional sebagai muatan lokal dan sebagai pengajaran.

“Disamping itu pendampingan juga dilakukan terhadap OPD bidang pendidikan di lingkungan Kota Ambon,”kata Dewi.

Output dari pengabdian ini, bebernya, adalah tersusunnya muatan lokal mengenai pengetahuan tradisional negeri-negeri di Kota Ambon, yang  menjadi acuan dalam pembelajaran dan persekolahan.

“Kapasitas guru dalam mengolah pengetahuan tradisional menjadi muatan lokal dalam pembelajaran juga semakin meningkat serta dalam lingkup yang lebih luas menjadi bagian dari perdamaian masyarakat di Ambon,” tandasnya.

Selain itu, dari segi ekonomi sosial, output dari kegiatan ini  adalah penguatan negeri-negeri dalam dalam menempatkan desa mereka menjadi tujuan belajar budaya. Sedangkan, kontribusi terhadap sektor lain adalah dalam hal menguatkan titik temu antara pemangku pemerintahan, dunia akademik, dan negeri-negeri di Kota Ambon dalam mengembangkan ragam pengabdian untuk Provinsi Maluku dan Maluku Tenggara.

“Secara sosial, hal ini akan menguatkan silang kunjung antar masyarakat di Kota Ambon dan di berbagai wilayah di Maluku. Secara ekonomi, proses belajar budaya dapat memunculkan upaya ekonomi kreatif, semisal, dalam wastra nusantara,” pungkasnya.  (MCAMBON)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Please follow and like us:

Comments are closed.