Ambon,PPID – Bantuan 5000 paket sembako dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, akan dibagi merata kepada masyarakat yang membutuhkan.
Hal tersebut dikatakan Walikota Ambon, Richard Louhenapessy saat menerima bantuan sembako yang diserahkan Kepala Bulog Kantor Wilayah Maluku-Maluku Utara, Asmal, di Balaikota Ambon, Minggu (10/5/2020).
Menurut Walikota, Pemerintah Kota Ambon telah mengambil kebijakan bahwa 5000 paket sembako akan disebarkan langsung masing-masing 100 paket kepada 50 desa dan kelurahan sesuai dengan jumlah desa dan kelurahan yang ada di Kota Ambon.
“Kami sudah menetapkan indikator penerima bantuan ini, yaitu mereka yang sama sekali belum mendapat bantuan dari Pemerintah, baik dari program-program sosial, Kemensos maupun Program-Program Misbar dampak dari pengaruh COVID19. Juga bagi mereka yang tidak memiliki KTP dan KK dari Pemerintah Kota Ambon ataupun juga anak-anak yatim piatu yang ditinggalkan orang tuanya dan sementara tinggal dengan keluarga-keluarga yang ada begitu pula kepada janda dan duda yang belum pernah mendapat program-program jaringan sosial yang dilaksanakan selama ini,” kata Walikota.
Walikota menambahkan, hingga saat ini kurang lebih 62 ribu keluarga yang sudah menerima bantuan-bantuan dalam bentuk sembako maupun bantuan langsung tunai.
“Kami memprediksi, masih ada sekitar 30 persen yang belum menerima bantuan, dan kami akan terus berupaya untuk menyelesaikannya. Karena secara prinsip, setiap orang yang menerima dampak, baik langsung maupun tidak langsung dengan kualifikasi orang miskin baru, akan menjadi perhatian Pemkot untuk mendapat bantuan itu,” aku Walikota.
Dirinya berjanji, tidak akan membiarkan masyarakat di Kota Ambon berkekurangan dalam hal kebutuhan pokok.
“Kita bertekad, tidak ada orang yang lapar di Kota Ambon akibat dampak COVID-19.
Jika ada yang belum tersentuh, itu karena hambatan teknis administrasi. Masyarakat bisa menghubungi nomor Call Center yang tersedia untuk melaporkan. Karena Pemerintah Kota Ambon melalui Dinsos, Camat, Kades, Lurah dan Raja berusaha semaksimal mungkin untuk dapat membantu setiap keluarga yang betul-betul membutuhkan,” tandasnya.
Walikota pada kesempatan itu, mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada Presiden yang selalu memberikan perhatian kepada masyarakat dimana saja berada, terutama kelompok masyarakat yang termajinal akibat dari COVID-19.
“Karena itu, bantuan dari Presiden, betul-betul akan diarahkan kepada masyarakat yang membutuhkannya,” tegas Walikota.
Adapun bantuan presiden terdiri dari Beras 10 Kg, Gula 1 kg, Minyak Goreng 1 Botol, Daun Teh 1 dus.
Hadir dalam penyerahan bantuan Presiden, Wakil Walikota Ambon, Syarif Hadler, Sekkot Ambon, A.G. Latuheru, Wakapolres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Camat Se-Kota Ambon dan Kapolsek Baguala, Kapolsek Sirimau, Kapolsek Nusaniwe, Kapolsek Leitimur Selatan, dan Kapolsek Teluk Ambon.
Dua Desa Tidak Kebagian Bantuan
Masih dalam momen penyerahan, Walikota mengatakan bahwa ada dua (2) desa yang nantinya tidak kebagian bantuan presiden, yakni Naku dan Ema. Karena dari bantuan sebelumnya, kedua desa tersebut sepenuhnya telah disentuh.
“Mengingat pada kebijakan yang dikeluarkan untuk tidak memberikan bantuan dua kali kepada keluarga yang sama atau dobel,” imbuh Walikota.
Dengan demikian, akan dialihkan ke wilayah-wilayah yang lebih luas misalnya, Batumerah, Passo, Waiheru, dan Kudamati. “Karena secara kuantitaf di wilayah-wilayah luas tersebut, anggaran yang disiapkan oleh desa-desa itu tidak mencukupi jumlah yang harus kita suplai,” tandasnya.
Berdayakan Ojek Dalam Pendistribusian
Perihal pendistribusian bantuan tersebut, Walikota menjelaskan akan memberdayakan jasa transportasi lokal wilayah, dengan kata lain menggunakan jasa tranportasi dari ojek maupun mobil penumpang sesuai wilayah pembagian.
“Misalnya pembagian disuatu wilayah, maka kita akan menggunakan mobil angkutan wilayah tersebut untuk mengambilnya, dan setelah itu ojek-ojek yang ada di wilayah tersebut juga yang mengantarkannya ke rumah-rumah penerima, jelasnya.
Langkah tersebut diambil Walikota, agar proses pembagian dapat berjalan secara transparan dan terbuka.
“Langkah ini bertujuan untuk menghilangkan kecurigaan antara yang satu dengan yang lain. Disamping itu, juga memberikan penghasilan tambahan bagi mereka, baik tukang ojek maupun mobil angkutan,” demikian Walikota. (MCAMBON)