Tak Hanya Input dan Output, Sekkot : Proses dan Outcome Juga Tentukan Mutu Pendidikan

AMBON,PPID – Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon, A.G. Latuheru menegaskan mutu pendidikan tidak hanya diukur melalui multi input, dan output saja, namun bagaimana proses dan outcome juga dibutuhkan dalam menentukan kualitas pendidikan. Penegasan itu disampaikan saat Konferensi XXII PGRI Kota Ambon di Ambon, Sabtu (21/11/2020).

Sekkot menjelaskan, input pendidikan dikatakan bermutu, jika siap untuk berproses, dan sebuah proses pendidikan bermutu, jika mampu menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan.

Sementara output dinyatakan bermutu, jika hasil belajar baik itu akademik dan non akademik peserta didik meningkat, kemudian outcome bermutu, bila setiap lulusan dapat terserap cepat ke dunia kerja dan memiliki daya saing tinggi dalam bekerja.

Dikatakan, tantangan pendidikan abad 21 bagi tenaga pendidik akan semakin berat, sehingga diperlukan berbagai upaya dalam meningkatkan profesionalisme menyangkut sikap, mental, soft skill serta komitmen para guru, agar memiliki kompetensi yang sesuai perkembangan zaman.

Olehnya, lanjut Sekkot selaku Ketua PGRI Kota Ambon, diperlukan guru yang mampu memanfaatkan kemajuan teknologi informasi, untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar pada setiap satuan pendidikan.

Diakui, kondisi pandemic COVID-19 di dunia sangatlah berpengaruh pada aktifitas PGRI Ambon, sehingga berdampak pula pada tujuan maksimal organisasi. Tahun ini, PGRI Ambon fokus pada konsolidasi organisasi untuk bangun soliditas sampai ke arah cabang di 5 kecamatan, khususnya pembentukan pengurus-pengurus cabang.

Konferensi ini, tambahnya, merupakan momentum strategis karena didalamnya ada pemilihan pengurus baru, dimana didalamnya adalah kumpulan orang-orang yang memiliki visi dan misi kedepan untuk maju.

Dirinya berharap dalam konferensi ini melahirkan kader-kader yang memiliki ciri dan prinsip dalam komitmen, memiliki konsistensi dan etos kerja.

Kedepan, PGRI dapat membuat program kerja bidang pendidikan yang bisa diadaptasi di Kota Ambon, mengingat kondisi pandemic yang membuat seluruh relum komponen pendidikan mengalami pergeseran dan proses pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran dalam jaringan dan luar jaringan.

Ini membutuhkan kinerja dari seorang pendidik harus menguasai pembelajaran berbasis IT dengan pendekatan Teknological Pedagogical Conten and Knowledge (TPACK) sehingga dapat mampu mendorong peningkatan kualitas pendidikan di Kota Ambon.

Sekkot pun berharap konferensi ini pula para anggota bisa secara bersama mewujudkan PGRI Ambon sebagai organisasi profesi yang terhormat, profesional dan sejahtera. ‘’Saya harap para ketua cabang, dapat tingkatkan etos kerja dan hebatkan guru anggota PGRI Ambon yang dibutuhkan semua orang,’’ demikian Sekkot. (MCAMBON)

 

Please follow and like us:

Comments are closed.