Tahun Ajaran Baru Siswa Belajar Gasing, 32 Guru Jadi Tulang Punggung

AMBON, PPID – Sebanyak 32 Guru di Kota Ambon, telah ditetapkan sebagai “tulang punggung” utama dalam penerapan belajar Matematika dengan metode Gampang Asyik dan Menyenangkan (Gasing) kepada seluruh siswa di Kota Ambon.

Hal ini disampaikan Pj. Wali Kota, Bodewin M. Wattimena dalam Pencanangan” Program Pandai Berhitung Dengan Metode Gasing”, bersama Prof. Yohanes Surya, Sabtu (3/6/23) di SMP Negeri 6 Ambon.

Dikatakan, sebelumnya 32 Guru tersebut telah menjadi peserta pelatihan Metode Gasing tahap pertama, sejak 22 Mei lalu, dan dari jumlah itu, 4 (empat) guru terbaik akan di kirimkan ke daerah lainnya untuk mengajar metode Gasing

“4 orang guru terbaik akan kita pakai mengajar di daerah lain, supaya menjadi duta kota Ambon sehingga menunjukn Ambon juga mampu, cerdas, dan pintar, sedangkan 28 Guru lainnya akan membentuk tim pengimbasan kepada guru – guru yang lain,” ujar Wattimena.

Bahkan agar metode Gasing ini dapat diterapkan kepada semua siswa, lanjutnya, mengawali tahun ajaran 2023/2024, seluruh sekolah akan mulai menerapkan pembelajaran metode gasing selama dua minggu.

“Awal tahun ajaran nanti siswa tidak belajar mata pelajaran lain, hanya metode gasing,” terangnya

Wattimena akui, dirinya sangat bersyukur Ambon bisa mencanangkan Program Pandai Berhitung dengan Metode Gasing, pasalnya hal ini merupakan salah satu program nasional arahan Presiden RI, Joko Widodo kepada semua penjabat kepala daerah. Selain itu menurutnya program ini memiliki peran penting, dalam berdampak besar bagi peningkatan kualitas pendidikan di kota Ambon.

“Dunia Pendidikan terus berupaya mengembangkan metode baru, cara baru, pendekatan baru yang lebih modern untuk mengajarkan ilmu pengetahuan bagi para siswa, ini dimaksudkan bagi peningkatan kualitas dan mutu pendidikan.

Ditandaskan dengan belajar Metode Gasing, para siswa tidak saja pandai berhitung secara cepat namun juga cepat dalam berpikir dan menganalisis, serta mengambil keputusan.

“Ini menjadi modal bagi anak – anak yang dipersiapkan menjadi pemimpin, cerdas, cepat menganalisis dan ambil keputusan,” tandasnya.

Di tempat yang sama, penemu metode Gasing, Prof. Yohanes Surya menjelaskan Metode yang diciptakannya tidak hanya menjadikan siswa cerdas, namun juga terjadi perubahan dalam karakternya.

“Dari yang tadinya takut matematika sekarang jadi berani, karakternya ikut berubah, kemampuan berpikirnya yang tadi lama sekarang cepat, kemudian cara anak berkomunikasi, juga kolaborasi turut berubah. Ada perubahan nyata dalam kecerdasannya,” ungkap pendiri Surya Institute. (MCAMBON)

Please follow and like us:

Comments are closed.