Ambon,PPID – Hingga kini tercatat korban meninggal di Kota Ambon akibat gempa yang melanda Ambon dan Maluku Tengah beberapa hari lalu berjumlah 9 orang, sementara 20 orang lainnya sementara menjalani perawatan di rumah sakit.
Hal itu dikatakan Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon, A.G.Latuheru selaku Ketua Posko Penanganan Bencana Ambon dalam keterangan pers, sabtu (28/9/19), di ruang rapat Balaikota Ambon.
Selain itu, jumlah rumah yang mengalami kerusakan akibat gempa berkekuatan 6.5 SR tersebut berjumlah 374 rumah yang terdiri dari 173 rumah rusak ringan, 127 rumah rusak sedang dan 74 rumah rusak berat.
Dengan demikian, jumlah pengungsi yang terkena dampak langsung bencana berjumlah 350 kepala keluarga, sementara sebagian besar dari pengungsi adalah mereka yang mengungsi karena takut akan adanya gempa susulan.
“Rata-rata mereka yang mengungsi adalah mereka yang tinggal di dekat wilayah pantai, karena ketakutan bermalam di tempat tinggal mereka,” ucap Sekkot.
Sekkot mengakui, meski sudah melakukan sosialisasi, tapi masyarakat masih enggan untuk kembali ke rumah mereka, mengingat masih terasanya gempa-gempa susulan yang hingga kini oleh BMKG sudah mencatat jumlah gempa susulan tersebut melebihi 450 kali.
Sekkot menambahkan, data pengungsi dan kerusakan yang disampaikan masih bersifat sementara namun akan terus diperbarui berdasarkan hasil tinjauan tim di lapangan.
“Namun kemungkinan selisih data tidak melebihi 1 persen, meski demikian akan tetap kami verifikasi sesuai perubahan data yang diperoleh dan akan kami sampaikan,” Kata Sekkot.
Terkait bantuan yang diberikan, Pemerintah Kota (Pemkot) akan lebih fokus pada pengungsi yang terkena dampak langsung bencana sehingga rumah mereka tidak lagi bisa ditempati.
“Pemerintah sudah dan akan terus memberikan bantuan kepada para pengungsi, selain itu bantuan-bantuan lain yang juga disumbangkan kepada pengungsi melalui Pemkot diantaranya Indomaret, PT.Aqua dan Bank Maluku dan Maluku Utara akan dibagikan sesuai kebutuhan masyarakat,” terangnya. (MCAMBON,MP)