Ambon-PPID. Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon. menandatangani memorandum of understabding(MoU) dengan United National Educational, Scientific and Culture Organisation (UNESCO) yang di wakili perwakilan UNESCO Jakarta, Hubert Hissel dengan Walikota Ambon Richard Louhenapessy, SH.
Pertemuan Tingkat Tinggi Kota Inklusif dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Maluku Dr. Zeth Sahuburua, SH,MH bertempat di Hotel Swiss Bell Ambon, Jumat (5/9).
Huber Hissel pada kesempatan tersebut mengatakan, pihaknya senang bekerja sama dengan Pemkot Ambon untuk menjadikan kota ini sebagai kota inklusif.
Penetapan Ambon sebagai kota inklusif memerlukan waktu dan anggaran yang cukup sehingga harus ada rencana yang baik, tandasnya.
Sementara itu Walikota Ambon mengatakan, pencanangan Ambon sebagai kota inklusif didorong komitmen untuk menyamakan hak mereka yang menyandang disabilitas dengan mereka yang normal.
Dikatakatan, pemerintah memiliki kewajiban untuk menyediakan sarana dan prasarana serta infrastruktur untuk menjawab komitmen menjadikan Ambon sebagai kota inklusif. UNESCO akan memberikan bantuan secara langsung bagi penderita disabilitas untuk memiliki hak yang sama di masyarakat.
Pertemuan tingkat tinggi kota inklusif dihadiri oleh Walikota Palu, Walikota Kupang, Walikota Bengkulu, Wakil Walikota Serang Banten, Wakil Walikota Kota Kendari, Wakil Walikota Padang, Wakil Walikota Palangkaraya, Wakil Walikota Pekan Baru, pimpinan SKPD lingkup Pemkot Ambon dan undangan lainya. (WP)