Ambon,PPID – Indikator utama dari Kota Pintar (Smart City) adalah kepuasan masyarakat terhadap pelayanan maupun fasilitas yang disediakan. Hal itu dikatakan Walikota Ambon, Richard Louhenapessy saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Gerakan Menuju Smart City Kota Ambon Tahap II, Kamis (1/8/19).
“Karena itu, seluruh perangkat ASN harus terus bekerja keras dan merubah mindset. Jangan bilang smart kalau pelayanan masih lama,” kata Walikota.
Walikota menjelaskan, Bimtek yang berlangsung di ruang rapat Balaikota saat ini, adalah Bimtek tahap ke-2 dari 4 tahapan yang ditentukan.
“Masih tersisa 2 kali lagi, kenapa harus 4 kali? Karena untuk menjadi smart, harus belajar secara bertahap. Program smart tidak hanya melihat pada output tapi yang terpenting adalah proses, karena itu butuh waktu dan banyak latihan, ” aku Walikota.
Lebih lanjut Walikota katakan bahwa di era teknologi saat ini ada sejumlah aspek penting yang harus menjadi perhatian yaitu aspek pelayanan, aspek kecerdasan, aspek teknologi, aspek estetika, dan aspek rasionalitas. Sementara tantangan di era IT adalah konsistensi, keberlanjutan dan akselerasi.
Lagi katanya, Smart bukan semata-mata karena kemajuan dalam pemanfaatan teknologi, namun pada pemimpin dan jajarannya yang mampu memanfaatkan teknologi tersebut.
“Teknologi hanya penopang, namun ide,gagasan, komitmen itu yang utama untuk mewujudkan sesuatu yang dikatakan smart,” terang Walikota.
Hal tersebut dibenarkan, Wendy Gambetta selaku pendamping smart city Kota Ambon sekaligus Pakar Smart City dari ITB yang dalam paparannya mengatakan, Smart tidak hanya menyangkut teknologi saja tapi bagaimana didukung oleh masyarakat yang bisa memahami teknologi tersebut.
“Secanggih apapun teknologi yang dibuat, kalau tidak didukung oleh pengguna yang memahami teknologi tersebut, semuanya akan sia-sia. Karena itu, pengembangan teknologi harus sesuai dengan kebutuhan yang nantinya dapat dikelola secara maksimal” katanya.
Dikesempatan yang sama, Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan e-Government Diskominfosandi sekaligus Ketua Panitia Pelaksana Bimtek, Frits Tatipikalawan dalam laporannya mengatakan, maksud diselenggarakannya kegiatan ini adalah membangun kesamaan persepsi dan dukungan seluruh perangkat daerah, unsur lembaga non pemerintah dalam merumuskan program kegiatan yang mengarah pada pembangunan ambon smart city.
“Dengan tujuannya antara lain, merumuskan arah kebijakan dan menganalisis kebutuhan kelembagaan khusus untuk pembangunan Ambon Smart City serta tercapainya usulan-usulan konkret dari seluruh peserta Bimtek untuk dijadikan bahan penyusunan buku 2 masterplan smart city Kota Ambon,” jelas Kabid. (MCAMBON,MP)