AMBON, PPID – Pj. Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Ambon, Lisa Wattimena mengajak semua pihak untuk terus membangun sinergi dan kolaborasi menciptakan ruang aman bagi perempuan maupun anak – anak termasuk di sekolah.
Hal ini disampaikannya, saat membuka kegiatan Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP) yang berlangsung di SMP Negeri 17 Kelurahan Benteng, Kecamatan Nusaniwe, Kamis (30/11/23)
“Kami mengajak semua pihak untuk terus membangun sinergi dan kolaborasi menciptakan ruang aman bagi perempuan maupun anak – anak termasuk di sekolah,” katanya.
Dijelaskan, melalui kegiatan Kampanye 16 hari HAKTP, TP – PKK bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dan Yayasan Rumah Generasi akan turun ke sekolah – sekolah dan bertemu langsung dengan anak – anak.
Hal ini, lanjutnya, menjadi momentum untuk mengajak semua lapisan masyarakat membangun jaringan dan gerakan yang bersinergi, agar bersama – sama melawan dan menolak segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Kami juga mendorong para pemangku kepentingan terkait melaksanakan peraturan dan kebijakan yang melindungi perempuan dan anak dari kekerasan termasuk pemenuhan hak – hak korban,” bebernya.
Diakuinya, kekerasan terhadap perempuan dan anak, saat ini masih menjadi tantangan sehingga diperlukan aksi–aksi pencegahan, salah satunya melalui sosialisasi HAKTP.
Berdasarkan data P2TP2A Kota Ambon, kasus kekerasan terhadap perempuan yang terlaporkan hingga Oktober 2023 sebanyak 43 kasus yang didominasi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), sedangkan kekerasan terhadap anak sampai bulan Oktober yang dilaporkan dan ditangani sebanyak 66 kasus.
“Ini menjadi fenomena gunung es,” tukasnya.
Wattimena berpendapat, kekerasan juga dapat terjadi ketika orang tua salah dalam menerapkan pola asuh yang baik dalam keluarga yang seharusnya merupakan sekolah yang paling awal bagi anak – anak, dimana orang tua adalah guru yang memberikan bimbingan.
“Setiap orang tua pastinya mendambakan setiap anak tumbuh dengan baik. Pola asuh yang tidak tepat terhadap anak dapat menjadi penyebab lingkungan yang menghalangi kecerdasan pada anak dan mempengaruhi kepribadiannya,” tandasnya. (MCAMBON)