464 Pengojek Terdata Terima Subsidi BBM

AMBON, PPID-Terdata sebanyak 464 warga Kota Ambon yang berprofesi sebagai pengojek, mendapatkan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang disediakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, yang anggarannya berasal dari 2 (dua) persen Dana Alokasi Umum (DAU) yang diberikan oleh Kementerian keuangan RI.

“Data terakhir yang kita punya untuk tukang ojek sebanyak 464 orang, dengan total subsidi BBM kita selama tiga bulan kedepan sebesar Rp. 490.680.000,” ungkap, Pj. Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena usai menandatangani MOU dengan PT. Pos Indonesia Kantor Regional Makasar melalui Kantor Pos Cabang Utama (KPCU) Ambon, di Ruang Rapat Wakil Wali Kota, Rabu (19/10/22).

Tak hanya kepada tukang ojek saja, namun ini juga diberikan kepada para nelayan yang juga mengalami dampak dari kenaikan BBM, serta inflasi di kota ini.

“Sementara untuk nelayan itu ada 1.385 orang penerima dengan total anggaran selama tiga bulan, sebesar Rp. 1.171.710.000,” tandasnya

Dibeberkannya, guna menyalurkan anggaran tersebut, maka pihak Pemkot melakukan penandatanganan MOU, dengan PT. Pos Indonesia, Regional Makasar, dan KPCU Ambon. “Tujuan dari penandatangan MOU agar subsidi ini sampai kepada masyarakat,” terangnya.

Wattimena, memberikan apresiasi atas langkah cepat yang dilakukan oleh PT. Pos Indonesia, yang sangat cepat. Sehingga diharapkan, proses penyaluran dapat terlaksana diwaktu dekat.

“Ini awal yang baik bagi kita. Ada banyak kebijakan-kebijakan yang butuh kolaborasi dan sinergitas termasuk PT. Pos Indonesia, mungkin dalam minggu depan kita bisa menyalurkan subsidi dari Pemkot Ambon kepada kelompok penerimaan manfaat yaitu pengojek dan nelayan,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala KPCU Ambon, Vicky Vidianto mengungkapkan, pihaknya akan berupaya untuk pihaknya guna menyalurkan subsidi BBM tepat pada sasaran. Olehnya itu akan dilakukan pendekatan secara langsung, dalam hal ini menyambangi warga yang terdata tersebut.

“Kalau kami sudah mendapatkan data, kami uapayakan dalam jangka waktu empat hari sudah tersalurkan. Proses teknis penyalurannya kepada komunitas berskala kecil, atau door to door,” pungkasnya. (MCAMBON)

Please follow and like us:

Comments are closed.