Wattimena Minta Kader Posyandu Tulus Ikhlas Turunkan Stunting

AMBON, PPID – Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon menggelar temu kader Posyandu untuk peningkatan kapasitas, Selasa (29/4/25), di Ballroom MCM, Tantui.

Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena saat membuka dengan resmi kegiatan ini, mengakui bahwa salah satu unsur yang berperan penting dalam penurunan angka Stunting serta peningkatan kualitas kesehatan masyarakat adalah Posyandu.

“Kita punya 315 posyandu di Kota Ambon, sekalipun ada yang masih mengguanakan  teras rumah untuk melayani, tidak apa – apa karena dari teras rumah kader Posyandu memberikan sumbangsih besar bagi peningkatan kualitas kesehatan dan penurunan angka Stunting,” katanya.

Dijelaskan Wattimena, Pemkot perlu memberikan apresiasi yang tinggi kepada kader Posyandu atas keikhlasan dan ketulusan hati mereka dalam melayani, untuk itu apa yang menjadi keluhan kader Posyandu mesti didengarkan di dalam Temu Kader ini, termasuk berupaya menyediakan fasilitas posyandu yang baik.

“Intinya kita meminta agar Kader Posyandu kerja tulus dan ikhlas, sebab angka Stunting tidak bisa kita turunkan seperti membalik telapak tangan. Kita tidak bisa langsung menyelesaikan 426 kasus, tetapi ingat ada kemungkinan bertambah dari proses kehamilan dan kelahiran yang akan berjalan terus,” bebernya.

Terkait hal itu, dirinya meminta agar mengesampingkan ego – ego sektoral, dan berupaya untuk memenuhi 6 SPM (Standar Pelayanan Minimal) Posyandu yang meliputi enam bidang pelayanan yang menjadi fokus utama Posyandu, yaitu: Pendidikan, Kesehatan, Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat (Trantibum Linmas), serta Sosial.

“Ke enam SPM ini mesti berjalan bersama kalau ada kegiatan Posyandu semua pihak harus terlibat bersama,” tandas Wattimena.

Di Tempat yang sama, Ketua Tim Pembina Posyandu, Provinsi Maluku, Maya Beby Lewerissa mengatakan kegiatan temu kader posyandu dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting, sebab Stunting merupakan isu prioritas pembangunan nasional yang harus diturunkan angka prevalensinya hingga 5 persen di tahun 2045 menyambut generasi emas Indonesia.

Diakuinya, Provinsi Maluku telah menurunkan beberpaa kasus Stunting di Kabupaten/Kota namun pada 2023/2024 angka Prevalensi Stunting masih 28,4 persen. Sedangkan di Kota Ambon, pada 2023 Angka Prevelansinya masih 20,7 Persen.

“Ini masalah serius yang harus ditangani bersama melalui kader posyandu,” pungkasnya.

Untuk diketahui, turut hadir dalam kegiatan ini, Wakil Wali Kota Ambon, Ely Toisutta, Pj. Sekretaris Kota (Sekkot) Roby Sapulette bersama pimpinan OPD, serta Ketua Tim Pembina Posyandu Kota Ambon, Lisa Wattimena bersama jajaran Tim Penggerak (TP) PKK Kota Ambon.

Selain itu bertindak sebagai narasumber dalam penguatan kapasitas Kader Posyandu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku, Mauliwaty Bulo, Plt. Kepala  Dinas PMD Provinsi Maluku, Umar Heluth, serta akademisi, Prof. Non Sahusilawane (MCAMBON)

Please follow and like us:

Comments are closed.