BALI, PPID – Dalam rangka Penurunan Angka stunting, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon tidak hanya melakukan intervensi program ke masyarakat, tetapi juga perlu melakukan Studi Tiru ke daerah lain yang telah dianggap berhasil dalam upaya tersebut.
Terbaru, Studi Tiru terkait Stuting dilakukan Dinas Pengendalian Penduduk dan KB (DPPKB), Dinas Kesehatan, bersama Tim Penggerak (TP) PKK, ke Kabupaten Gianyar, Bali, 12 – 14 Desember 2023.
Kepala DPPKB Kota Ambon, J.W Patty ketika dihubungi Tim Media Center, Kamis (14/12/23) menjelaskan, Gianyar – Bali dipilih sebagai tujuan studi tiru sebab pemerintah setempat berhasil dalam penurunan stunting hingga 8 (delapan) Persen. Disamping itu, daerah tersebut ternyata memiliki banyak inovasi yang dapat diterapkan di Kota Ambon.
“Inovasi dapat memberikan kontribusi bagi Pemkot, untuk ditiru dan diterapkan, sekembalinya kita ke kota Ambon. Diantaranya terkait pelayanan Posyandu dan kader Bina Keluarga Balita (BKB),” ujarnya.
Terpisah, Pj. Ketua TP – PKK Kota Ambon, Lisa Wattimena ketika dikonfirmasi juga membenarkan bahwa Provinsi Bali berhasil menangani masalah kesehatan yang paling Krusial di negara ini yakni masalah gizi.
“Stunting atau gizi kronis bukanlah masalah sepele dan mudah di selesaikan tetapi ketika kita mau bekerja keras, berkolaborasi dan bersinergi bersama sehingga terbangun pelayanan yg terintegrasi dapat kita wujudkan, hal ini yg kami temukan di Bali,” katanya.
Diakuinya, selama pelaksanaan Studi Tiru, rombongan Kota Ambon melihat pelayanan yang terintegrasi sampai ke tingkat Desa.
“Ini merupakan bukti bahwa Bali dapat menurunkan dan menangani stunting karena tingkat Kesadaran masyarakat yang tinggi akan pentingnya kesehatan yang berdampak pada peningkatan SDM di Propinsi Bali,” bebernya.
Wattimena berharap dari kegiatan ini, tentunya praktik baik yang dilakukan terkait pelayanan posyandu dan BKB nantinya bisa dijadikan pembanding dan dapat di implementasikan di Ambon.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Sarles Brabar, yang mendampingi rombongan Pemkot Ambon menjelaskan peran PKK dan BKKBN tidak ada bedanya karena di Maluku juga sudah banyak yang dilakukan, sehingga ada kemajuan yang luar biasa di kota Ambon.
“Tinggal bagaimana kita perkuat kader kita, keikhlasan untuk bekjerja secara maksimal yang harus di dorong. Perbedaan antara Bali dan Ambon, hanya peran dari kader itu. Untuk itu kami apresiasi Studi Tiru dari Pemkot dan PKK Kota Ambon,”pungkas Mantan Kepala Perwakilan BKKBN Maluku tersebut. (MCAMBON)