Tinjau Pusat Perbelanjaan, Walikota Minta Satgas Perketat Pengawasan

AMBON – PPID, Jelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijirah, Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, meminta Satgas Penanganan Covid-19 Kota Ambon untuk memperketat pengawasan bagi masyarakat di pusat  – pusat perbelanjaan.“Jelang Idul Fitri kita harus betul-betul konsentrasi, untuk mencegah meningkatnya kerumunan warga pada tempat-tempat belanja. Boleh belanja, tapi harus diatur sedemikian rupa agar tingkat terjadi kerumunan,”ujar Walikota saat melakukan tinjauan ke sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Ambon, Selasa (11/5/2021).

Dirinya menegaskan, Satgas Penanganan Covid-19 kota telah menempatkan posko pengawasan pada pusat – pusat perbelanjaan untuk mengingatkan masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan. Posko ini akan diaktifkan hingga usai hari raya.

“Ada posko yang ditempatkan di tiap Mall. Jadi kalau terjadi kepadatan pengunjung, Satgas  akan mengingatkan Pengelola” kata Walikota.

Dikatakan Walikota, animo masyarakat cenderung meningkat jelang hari Raya Idul Fitri, oleh nya itu pihaknya bersama tim Satgas dan anggota Polresta pulau Ambon& Pulau – pulau Leaseturun untuk mengadakan pemantauan.

“Dari seluruh pusat perbelanjaan retail yang ada, yang cenderung cukup padat yaitu geraiMatahari Departemen Storedi Ambon Plaza, karena letaknya di pusat kota dan mudah dijangkau masyarakat. Sedangkan untuk Ambon City Center (ACC) dan Maluku City Mall (MCM) relatif cukup baik.” ungkapnya.

Selain itu, Walikota mengingatkan seluruh pengelola pusat perbelanjaan, untuk sungguh – sungguh menerapkan protokol kesehatan dan menghindari adanya kerumunan masyarakat ketika berbelanja.

“Saya ingatkan kepada pengelola untuk betul-betul memperhatikan jangan sampai terjadi kerumunan. Jika itu terjadi lalu viral di media sosial maka bisa menjadi masalah bersama,”ucapnya.

Walikota mengakui apa yang dilakukan ini demi untuk kebaikan bersama, guna menghindari terjadinya peningkatan penyebaran Covid-19. Apalagi saat ini Ambon sudah berada di zona kuning (resiko rendah) peta resiko penyebaran Covid 19 di Maluku.

“Kita sudah berada pada Zona Kuning, jangan sampai kita lengah lalu kembali turun ke zona Oranye. Dari segi tenaga, waktu dan biaya itu sangat mahal nilainya,” tandasnya. (MCAMBON)

Please follow and like us:

Comments are closed.