AMBON-PPID, Manggurebe Kalesang Ambon, menjadi tema sentral peringatan Hari Ulang Tahun Kota Ambon Ke 438 tahun 2013. Kepala Badan Kepegawaian Kota Ambon yang juga ketua Panitia HUT Kota ke 348, Drs. B. Selanno, M.Si menjelaskan tema kali ini membawa pengertian bahwa sebagai orang Ambon dan orang yang tinggal di Ambon wajib menjaga kota ini tetap indah dan manis dalam segala sisi kehidupan, demi keselarasan dan kesinambungan hidup di masa yang akan datang.
“Tema Manggurebe Kalesang Ambon, juga mengajak pemerintah dan seluruh komponen masyarakat kota Ambon untuk bahu membahu menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan,” kata Selanno di sela-sela Kegiatan Pencanangan Tema HUT, oleh Wali Kota Ambon, Jumat (23/8) di Balai Kota
Pelaksanaan HUT Kota Ambon tahun ini, ungkapnya, lebih diarahkan pada pembentukan watak aparatur maupun masyarakat, lewat berbagai kegiatan diantaranya Seminar Rencana Pembentukan BLUP Kredit Mikro hasil kerjasama dengan Dinas Koperasi dan UKM Kota Ambon, Seminar Konversi Teluk Ambon kerjasama dengan Fakultas Perikanan Unpatti, Kegiatan Bersih Laut Dan Lingkungan Kerjasama dengan Kodim 1504 Pulau Ambon, serta Dialog dan Konsultasi Deteksi Dini Kanker kerjasama dengan Fakultas Kedokteran Unpatti.
“Selain itu, dilaksanakan pula kegiatan jalan sehat, kunjungan ke panti asuhan dan SLB, ziarah ke taman Makam Pahlawan, serta donor darah kerjasama dengan PMI Ambon,” tandasnya.
Ditambahkan Selano, panita juga akan menyelenggarakan kegiatan Doa dan Perenungan untuk Kota Ambon. Bagi umat Islam, kegiatan ini akan dilaksanakan di Islamic Center sedangkan bagi umat Kristiani akan berlangsung di Sporthall Karang Panjang.
Pada kegiatan Pencanangan ini juga dilakukan penyerahan secara simbolis gerobak jualan kepada pedagang bensin dan makanan, penyerahan dana hibah daerah kepada Koperasi, penyerahan dana stimulant bagi usaha mikro kategori miskin, serta penyerahan dana hibah kepada sarjana wirausaha baru.
“Puncak peringatan HUT Kota Ambon di Lapangan merdeka Ambon, 7 September 2013 nanti akan dimeriahkan oleh 500 penari samrah, 100 peniup terompet dan 150 pemain musik suling bambu,” pungkasnya. (RA/AS)