Kota Ambon Alami Pertumbuhan Ekonomi Signifikan Tahun 2012

AMBON-PPID, Kota Ambon mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan yakni mencapai 8,77 persen pada tahun 2012.

PertumbuhanMenurut Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy, SH, laju pertumbuhan ekonomi itu sangat dipengaruhi oleh meningkatnya aktifitas perekonomian saat pelaksanaan MTQ tingkat nasional ke-XXIV maupun Pesparawi Nasional Mahasiswa yang dilaksanakan di Kota Ambon.

“Kedua aktifitas tersebut secara signifikan memberikan sumbangan terhadap sektor perhubungan udara, sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor industri dan pengolahan,” jelas Louhenapessy pada Rapat paripurna DPRD kota Ambon dalam rangka Penyampaian pertanggungjawaban Pelaksanaan ABPD 2012 dan rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafond Anggran Sementara (KUA-PPAS) ABPD Tahun Anggaran 2014, Jumat (4/10).

Dirinya menjelaskan, Untuk tahun 2013, pertumbuhan ekonomi diproyeksikan akan mengalami perlambatan walaupun tidak signifikan, dimana pertumbuhan ekonomi diproyeksikan sebesar 6,80 persen.

“Perlambatan pertumbuhan ekonomi ini diperkirakan terjadi karena meningkatnya harga-harga barang terutama bahan makanan sebagai imbas naiknya harga bahan bakar minyak serta pengaruh perubahan cuaca yang ekstrim beberapa waktu lalu,”ungkap Wali Kota.

Sementara itu, pada sisi laju inflasi, lanjutnya, dengan melakukan pengawasan secara intensif terhadap mekanisme pasar serta sosialisasi harga bahan makanan oleh tim inflasi kota Ambon maka inflasi dapat ditekan sampai 2,85 persen di tahun 2011.

Namun demikian di tahun 2012 inflasi kota Ambon kembali meningkat, secara komulatif sempat menyentuh level 7,72 persen di triwulan II dan baru dapat ditekan di akhir triwulan IV menjadi 6,72 persen.

“Meningkatnya inflasi tahun 2012 dipengaruhi oleh meningkatnya harga kelompok bahan makanan yang menjadi penyumbang inflasi tertinggi. Meningkatnya harga kelompok bahan makanan disebabkan meningkatnya harga komoditas bahan makanan terutama yang diimport dari luar kota ambon karena biaya transportasi dan kondisi cuaca yang tidak stabil,” bebernya.

Ditambahkan Wali kota, sampai dengan akhir bulan September 2013, inflasi komulatif kota ambon mengalami inflasi negative atau deflasi sebesar 0,92.

“Ini menunjukan bahwa walaupun terjadi kenaikan harga namun masih dapat dikendalikan karena laju inflasi pada periode ini secara komulatif masih lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2011, maupun 2012,” tandasnya.

Wali Kota optimis dengan berbagai upaya yang dilakukan secara kontinyu dan efektif diharapkan laju inflasi kota Ambon tahun 2013 berada pada level yang wajar dan berkisar antara 5 sampai 6 persen. (RA)

Please follow and like us:

Comments are closed.