Harkitnas 2014 Jadi Ukuran Implementasi Nilai – nilai Nasionalisme

AMBON-PPID, Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) Ke-106 Tahun 2014, diperingati oleh apartur Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dengan melaksanakan Upacara Bendera di Balai Kota, Selasa (20/5). Bertindak sebagai Inspektur dalam upacara ini, Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesra, Ir. P. Saimima, M.Si

harkitnas Saimima saat membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring, mengatakan, Harkitnas 2014 diperingati dibawah sorotan tema Maknai Kebangkitan Nasional Melalui Kerja Nyata Dalam Suasana Keharmonisan Dan Kemajemukan Bangsa”.

 Dijelaskan, tema ini mengandung makna yang sekaligus menjadi instrumen ukuran sejauh mana nilai-nilai nasionalisme terimplementasi dalam karsa, cipta dan karya kekinian secara nyata, Dimana makna nasionalisme kekinian bukan lagi romantisme perjuangan masa lalu. Tetapi bagaimana diimplementasikan kedalam pola pikir, pola sikap dan perilaku kebangsaan selaras dengan tuntutan zaman.

 Dikatakan bahwa, bangsa Indonesia pada dasarnya menginginkan sebuah keharmonisan dalam perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Nasionalisme terbangun bukan dari perilaku saling menuding, menyalahkan dan saling menyingkirkan. Tetapi tersemai dalam kohesivitas yang harmonis.

 Komitmen untuk berbagi dan bersinerji dalam rangka mewujudkan cita-cita nasional itulah yang menjadi ukuran, sejauh mana karsa, cipta dan karya kita sudah memberikan kekuatan bagi terbangunnya keharmonisan perilaku kita dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang amanah.

 Indonesia, lanjutnya, memiliki lebih dari 300 kelompok etnis, lebih dari 250 bahasa daerah. Sebagai negara yang kaya akan keberagaman etnis, suku, budaya, dan agama, disadari sunggu bahwa kohesivitas kesadaran akan keragaman senantiasa harus terjaga secara terus menerus dan berkesinambungan.

 Namun demikian, fenomena kemajemukan yang bergulir akhir-akhir ini tampaknya sedikit mengalami penggerusan. Konflik antar etnis, antar agama, tawuran antar pelajar, tawuran antar warga, sikap prasangka antar kepentingan, konflik horizontal dan gangguan keamanan  yang masih sering terjadi adalah fenomena kebangsaan yang perlu disikapi secara hati-hati.

 ”Karena itu, semangat dan makna peringatan Harkitnas tahun 2014 ini, adalah semangat untuk berani melakukan evaluasi diri, semangat bagi penguatan komitmen seluruh komponen dan potensi bangsa dalam membangun indonesia kedepan yang lebih baik” tandasnya. (HT/RA)

Please follow and like us:

Comments are closed.