Beredar WA Isu Gempa, Ini Penjelasan BMKG Ambon

AMBON, PPID – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Ambon menyampaikan klarifikasi terhadap isu Gempa yang beredar lewat pesan Whatsapp (WA).

Dalam press rilis BMKG, Rabu (11/1/23) Kepala Stasiun Geofisika Ambon, Djati Cipto Kuncoro, menyatakan 5 (lima) poin penting, pertama, bahwa informasi tersebut tidak benar, dan pihaknya tidak pernah menyebarluaskan informasi tersebut. Kedua; peristiwa tsunami dan longsoran bawah laut merupakan dampak bahaya ikutan dari gempa bumi.

“Ketiga, perlu diketahui bahwa saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi dengan tepat, kapan, dimana dan berapa kekuatan gempa bumi yang akan terjadi,” jelasnya.

Selanjutnya keempat, Hasil monitoring BMKG pada Rabu 11 Januari, pukul 11.00 WIT telah terjadi Gempa bumi susulan sebanyak 19 kali dengan kekuatan antara 3,7 sampai 5,7 SR dan Kelima; BMKG terus melakukan monitoring dan selalu mengupdate perkembangan gempa – gempa susulan dan menginformasikan kepada masyarakat.

Selain klarifikasi, Kuncoro juga menyampaikan himbauan BMKG, yakni meminta agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

“Masyarakat juga agar menghindar dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan olen Gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke rumah,” tambahnya.

Terakhir, dirinya berharap untuk mengikuti perkembangan informasi resmi kebencanaan yang dikeluarkan oleh BMKG, BPBD, TNI/Polri dan aparat pemerintah setempat.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, beredar pesan WA yang mengatasnamakan “orang BMKG” isinya menyatakan ada pergerakan sesar lempengan aktif datas Papua, dan gempa Tanimbar yang disebabkan tunjaman lempeng laut Banda.

Pesan  WA tersebut juga menyatakan tanpa gempa pun bisa terjadi tsunami, untuk itu warga diminta waspada terhadap bencana gempa yang berpusat di Laut Banda. (MCAMBON)

 

 

Please follow and like us:

Comments are closed.