Pemkot Dorong Penataan Kota Terintegrasi, Fokus pada Pesisir Teluk Ambon

AMBON,PPID – Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon terus mendorong upaya penataan kota yang lebih baik melalui perencanaan terintegrasi. Hal ini disampaikan Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena, saat membuka Lokakarya Integrated City Planning (ICP) yang berlangsung di Swiss-Belhotel, Kamis (28/8/2025).

Dalam sambutannya, Wali Kota menekankan bahwa usia Kota Ambon yang akan memasuki 450 tahun pada 7 September 2025 merupakan momentum penting untuk menata kota menjadi lebih modern, tertata, dan berdaya saing.

“Melihat sejarah kota ini maka harus ada sebuah keharusan untuk mengupayakan menata Kota Ambon menjadi lebih baik. Dari sebuah kampung, sebuah desa, ia bertumbuh menjadi kawasan perkotaan dan hari ini menjadi ibu kota Provinsi Maluku, pusat pendidikan, kesehatan, dan tujuan utama masyarakat dari berbagai wilayah,” ujar Wattimena.

Menurutnya, kompleksitas permasalahan perkotaan di Ambon tidak lepas dari kondisi geografis yang berada di pulau kecil dengan keterbatasan ruang. Urbanisasi yang semakin cepat, tekanan terhadap lingkungan, keterbatasan lahan, serta kebutuhan infrastruktur adaptif menjadi tantangan yang harus dijawab melalui perencanaan yang sistematis dan kolaboratif.

“Pilihan kita adalah menyelesaikan persoalan ini dengan bekerja bersama atau berkolaborasi. Tidak bisa dilakukan secara parsial antar tingkatan pemerintahan, tetapi harus dengan perencanaan yang sistemik,” tegasnya.

Wali Kota menambahkan, tahun 2025-2026 menjadi periode penting karena merupakan tahun pertama implementasi RPJMD Kota Ambon 2025-2029, yang diselaraskan dengan RPJPD dan RPJMN. Salah satu fokus pembangunan adalah penataan kawasan pesisir Teluk Ambon.

“Kita ingin supaya kawasan Teluk Ambon ditata sedemikian rupa sehingga bisa menjadi lambang kemajuan kota. Penataan ini tidak hanya mempercantik kota, tetapi juga menjadi pusat pengembangan wilayah pesisir,” jelasnya.

Pemkot Ambon saat ini juga tengah menata kawasan Pasar Mardika dengan pembangunan Pasar Papalele serta pusat kuliner di tepi pantai. Upaya ini dipastikan tidak mengganggu rencana pembangunan jalan melingkar Teluk Ambon, melainkan justru terintegrasi untuk mendukung pengembangan kota.

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat atas dukungan pembangunan, khususnya dengan hadirnya Jembatan Merah Putih (JMP) yang menjadi simbol kemajuan Kota Ambon.

“Jembatan Merah Putih membuat Ambon berbeda dengan masa sebelumnya. Namun, kami terus membutuhkan dukungan pemerintah pusat maupun provinsi, karena membangun kota ini tidak bisa dilakukan sendiri. Kami yakin jika semua bekerja bersama sebagai tim yang kompak, maka Ambon bisa maju bersama Maluku dan Indonesia,” ungkapnya.

Wali Kota juga menegaskan komitmen Pemkot Ambon untuk terus berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan dalam mewujudkan pembangunan kota yang berkelanjutan dan terintegrasi. (MCAMBON/NP)