AMBON, PPID – Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena hadir dan membuka Dialog Kepemudaan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Ambon, Masa Khidmat 2024-2025.
Kegiatan ini digelar Sabtu (2/8/25) di Aula SMK Muhammadiyah Ambon, dengan tema, “Mewujudkan Anak Muda Ambon Sebagai Episentrum Gerakan Hidup Sehat dan Cerdas”.

Terkait pemilihan tema ini, Wattimena dalam sambutannya, memberi apresiasi keapda PMII atas tema dialog yang diangkat. Menurutanya, pemilihan tema ini tidak salah, sebab kalau anak muda mau berdampak positif, maka harus sehat, dan memiliki pola hidup yang baik, yang bisa menjamin dapat beraktivitas serta melakukan banyak hal.
“Selain itu, anak muda Juga harus sekolah, harus kuliah dan memiliki pendidikan yang baik agar memiliki kecerdasan yang cukup sehingga kota Ambon dapat menjadi pusat atau episentrum gerakan hidup sehat dan cerdas,” ujarnya.
Dikatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, dalam lima tahun ini dibangun dalam visi besar Ambon Manise, yang Inklusif, Toleran, dan Berkelanjutan deengan 17 Program Prioritas salah satunya Peningkatan Kualitas Pendidikan Dan Kesehatan di Kota Ambon.
“Kalau Pemerintah tidak mampu memastikan masyarakat sehat maka pemerintah gagal dalam tugas dan fungsi. Kalau pemerintah tidak bisa memastikan bahwa anak – anak usia sekolah mendapatkan akses pendidikan maka percuma. Oleh karena itu, kita memperbaiki sarana kesehatan, meningkatkan kapasitas guru, dan berupaya agar bagaimana pelayanan kesehatan dan pendidikan murah dan terjangkau, sehingga seluruh upaya itu dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan,” bebernya.
Diakui Wattimena, dalam memimpin kota ini semua hal tidak dapat dilakukan secara instan, semuanya butuh proses, dan Pemerintah tidak dapat bekerja sendiri melainkan butuh dukungan dari masyarakat, termasuk organisasi kepemudaan seperti PMII.
“Kebijakan yang kita buat membutukan peran masyarakat karena kita tidak bisa kerja sendiri. Kita harus membangun kesadaran masyarakat, dan itu membutuhkan peran dari para pemuda sebab jika hanya mengkoreksi semua bisa, tapi apa yang dapat dilakukan oleh pemuda, itu yang harus dikomunikasikan,” terangnya.
Wali Kota menandaskan, kini dirinya telah menginstruksikan agar semua Kepala Desa/Raja dan Lurah melakukan dialog dengan masyarakat sebagai turunan program Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jumpa Rakyat (WAJAR). Selain itu masyarakat juga dapat menyampaikan keluhan, saran, dan masukan bagi pemerintah lewat media sosial pemkot dan juga OPD masing –masing.

“Namanya Kaluar Bicara, atau Kades, Lurah, dan Raja bicara, berdialiog, tujuannya agar permasalahan – permaslahan yang dapat ditindaklanjti di tingkat desa/negeri dan kelurahan dapat diselesaikan dengan cepat agar tidak menjadi bom waktu.” pungkasnya. (MCAMBON/RA)
