Kenalkan Pangan Lokal, Pemkot Gelar Festival

AMBON-PPID, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon bekerjasama dengan TP- PKK  Kota Ambon dan OJK Provinsi Maluku, menggelar Festival Olahan Pangan Lokal 2023 dan Perluasan Akses Keuangan Untuk Kesejahteraan Masyarakat.

Kegiatan menyongsong HUT Ke-488 Kota Ambon ini, dibuka oleh Pj. Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena, Selasa (5/9/23), di Pattimura Park dan turut dihadiri kepala OJK Provinsi Maluku, Roni Nazra, Sekretaris Kota (Sekkot) Agus Ririmasse dan Pimpinan OPD, Pj. Ketua TP – PKK, Lisa Wattimena dan Ketua DWP, Hane Ririmasse.

Wattimena dalam sambutannya mengatakan, Kota Ambon sangat kaya dengan potensi lokal sumber karbohidrat non-beras, yang tersedia di hampir seluruh wilayah, baik sagu, singkong, ubi jalar, sukun, pisang dan lain – lain.

Olehnya itu, festival ini merupakan salah satu cara pengenalan ke masyarakat tentang pangan lokal non beras, yang memiliki nilai gizi, citarasa, namun juga kreatifitas pengolahan dan penyajian dengan nilai komersial tinggi.

“Menjadi tantangan bagi kita bagaimana kita dapat melakukan diversifikasi makanan olahan tersebut dengan tetap mempertahankan nilai gizi yang seimbang,” ungkapnya.

Dikatakan, gizi yang seimbang sangat diperlukan bagi upaya penanganan Stunting dalam mempersiapkan generasi Indonesia Emas tahun 2045.

Disamping itu, dengan olahan pangan lokal tersebut, lanjutnya, juga dapat meningkatkan perekonomian keluarga dan menekan laju inflasi

“Ini sejalan dengan upaya Pemkot untuk melakukan penanganan Inflasi di Kota Ambon, tidak boleh hanya bergantung untuk mengkonsumsi beras, sudah saatnya  lebih kreatif mengalihkan menu makan kita khususnya untuk karbohidrat non beras,” tandas Wattimena.

Sementara itu, Kepala OJK Maluku, Roni Nazra menjelaskan, pihaknya melalui kolaborasi dalam kegiatan ini hendak mendorong akses keuangan di kalangan pelajar pada lingkungan sekolah di kota Ambon, lewat deklarasi pembukaan 1000 tabungan pelajar.

Dijelaskan, pada 2022 lalu Kota Ambon telah mendapat penghargaan terbaik kedua untuk program Satu Rekening, Satu Pelajar (Kejar).

“Untuk itu diharapkan kita terus berkolaborasi dengan TP – PKK Kota Ambon dalam meningkatkan sekolah inklusif keuangan,” tutupnya.

Diketahui, kegiatan ini diikuti 38 kelompok peserta dari desa/kelurahan yang merupakan pelaku usaha dan umum, serta diisi dengan Coaching Clinic Pengembangan UMKM. (MCAMBON)

Please follow and like us:

Comments are closed.