Direktur AMO Kembali Terpilih Sebagai Pembicara Pada Daegu Global Forum 2023

AMBON,PPID – Sukses memperkenalkan program inovasi Sound of Green (SoG) di Daegu Global Forum 2022 lalu, Direktur Ambon Music Office (AMO) yang juga Focal Point Ambon UNESCO City of Music kembali tercatat dan terpilih sebagai pembicara pada Daegu Global Forum 2023 yang ke-6 di Kota Daegu, Korea Selatan (Korsel), 9 – 11 November nanti.

Terkait event dimaksud, Loppies ketika ditemui Senin (17/4/23) di Ambon menjelaskan, Kegiatan tahun ini akan mengangkat tema “Climate Action and Roles of UNESCO Creative Cities”, sebab menurut UNEP (Program Lingkungan PBB), kota adalah kontributor utama terhadap perubahan iklim, karena aktivitas perkotaan merupakan sumber utama emisi gas rumah.

Ia menambahkan, perkiraan menunjukkan bahwa kota bertanggung jawab atas 75 persen dari emisi CO2 global, dimana sektor transportasi dan bangunan merupakan penyumbang terbesar.

“Dibawah ancaman hilangnya keanekaragaman hayati global dan perubahan iklim, keputusan gaya hidup menempatkan planet ini dalam risiko, maka dibutuhkan tindakan-tindaan yang sesuai yang ditargetkan,” ungkapnya.

Dikatakan, berdasarkan perkiraan dan analisis populasi dunia telah mencapai delapan miliar, maka akan ada 9,7 miliar orang yang mendiami Bumi pada tahun 2050.

“Mampukah dunia memberi makan 10 miliar orang karena pertanian sudah signifikan menjadi penyumbang perubahan iklim? Tanggung jawab kita bersama untuk merawat planet kita. Masa depan kita sekarang tergantung pada perilaku kita dan bagaimana kita memilih untuk hidup, bekerja dan bermain sebagai konsumen global. Bagaimana kita mengelola rumah kita, makanan apa yang kita makan, bagaimana kita berkreasi, bagaimana kita bersantai, apa yang kita beli dan akhirnya apakah semua tindakan itu merupakan bagian dari kepedulian kita untuk planet bumi,” ulasnya.

Loppies mengungkapkan saat ini masyarakat dunia lebih banyak mengkonsumsi sumber daya yang, sudah melebihi kapasitas, sementara limbah dan polusi tumbuh, dan kesenjangan antara kaya dan miskin melebar.

“Olehnya itu, sebagai kota kreatif UNESCO, Forum ini ingin belajar tentang proses/strategi adaptasi dan mitigasi perkotaan, metode untuk memanfaatkan sumber energi terbarukan, teknik produksi bersih, regulasi atau insentif, konsumsi dan produksi berkelanjutan, plastik dan pengelolaan limbah makanan, dan lain-lain untuk membatasi emisi karbon serta membangun strategi/proyek untuk mencapai peralihan ke rendah karbon dan akhirnya menuju masyarakat yang menyeimbangkan iklim,” bebernya.

Semua peserta kota Forum Global Daegu 2023, lanjutnya, dapat salaing belajar antara satu sama lain, agar dapat meningkatkan kesadaran tentang urgensi krisis iklim, penyebab utamanya, dampaknya yang menghancurkan saat ini.

Dirinya menandaskan, Ambon City of Music dengan program inovasi SoG yang telah mendunia telah menjadi bagian penting untuk dipelajari oleh berbagai jejaring UNESCO City of Music.

“SoG menjadi salah satu kekuatan program/inovasi menjawab tantangan iklim sesuai kondisi Ambon. Bagaimana dengan Ambon yang bisa menjadi penghela geografis kota-kota kreatif yang memerhatikan kondisi iklim dunia,” tutupnya. (MCAMBON)

Please follow and like us:

Comments are closed.