Tak Ikut Ujian, 20 Siswa Dinyatakan Tidak Lulus

AMBON, PPID – 20 (dua puluh) Siswa di Kota Ambon dinyatakan tidak lulus ujian akhir sekolah, masing – masing 5 (lima) orang di tingkat SD dan 15 (lima belas) orang di tingkat SMP.

Penjabat Wali Kota, Bodewin M. Wattimena dalam keterangan pers, Selasa (14/6/2022) di Balai Kota menyampaikan, jumlah peserta ujian akhir tingkat SD adalah sebanyak 5630 orang dari 193 satuan pendidikan, dari jumlah itu yang lulus Ujian Akhir 5625 orang dengan presentasi kelulusan 99,4 persen.


Sementara untuk tingkat SMP, ada 50 satuan pendidikan yang melaksanakan ujian akhir dengan total peserta 5645 orang. Dari jumlah tersebut yang lulus sebanyak 5630 orang dengan presentasi 99,7 persen.

“Yang tidak lulus ini, ada yang telah terdaftar sebagai peserta ujian dalam sistem, namun pindah sekolah karena mengikuti orang tua, kemudian ada juga yang meninggal dunia, jadi penyebabnya bervariasi,” kata Penjabat yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon, F. Taso.

Terkait dengan presentasi kelulusan baik tingkat SD maupun SMP di Kota Ambon tahun ajaran 2021/2022, Penjabat Wali Kota menyatakan Pemerintah kota (Pemkot) Ambon melalui Dinas Pendidikan akan berupaya untuk meningkatkan kualitas baik siswa maupun guru.

“Minimal kita bisa mempertahankan atau meningkatkan persentase kelulusan ujian akhir sekolah tahun ini, sehingga tahun depan ada peningkatan,” ungkapnya.

Selain itu, salah satu hal yang perlu diperbaiki adalah terkait soal pendaftaran nama siswa yang pasti akan mengikuti ujian akhir sekolah, sebab ada siswa yang sudah terdaftar sebagai peserta ujian akhir di sekolah, namun kemudian pindah ke daerah lain.

“Jadi mestinya kalau ada yang pindah siswa yang bersangkutan segera melapor sebelum pindah, jangan pindah diam-diam, karena namanya sudah terdaftar dalam sistem untuk mengikuti ujian di Kota Ambon,” terang Wattimena.

“Kalau yang meninggal dunia ya kita tidak dapat berbuat apa-apa, tapi yang pindah sekolah ini harusnya dilaporkan sehngga dapat dikeluarkan dari daftar peserta ujian,” tambahnya.

Ditandaskan Penjabat, persentasi kelulusan, bukan tolok ukur yang utama tetapi yang ditekankan adalah kualitas dan mutu pendidikan kota Ambon. (MCAMBON)

 

Please follow and like us:

Comments are closed.