AMBON PPID, Walikota Ambon, Richard Louhenapessy mendapat kehormatan dari sejumlah Walikota di Indonesia untuk memaparkan potensi dan keunggulan yang ada di kotanya dalam Indonesian-Australian Bussiness Summitt (IABS) 2017 di Adelaide Convention Center, kota Adelaide, Australia Selatan, Senin (27/11/17) sore.
Bersama beberapa pembicara lainnya antara lain Kemenpar RI, pimpinan Garuda Indonesia untuk kawasan Australia (Asia Pacific-New Zealand), Walikota Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan dan tiga pengusaha/investor internasional, Walikota Ambon memaparkan tiga karakteristik utama yang dimiliki dan menjadi kekuatan kota Ambon untuk dikembangkan kedepan terutama menarik perhatian nasional dan dunia.
Paparan Walikota pun mendapat apresiasi audiensi yang mayoritas adalah pengusaha. “Untuk Siapkan Maluku dan kota Ambon yang maju, berkembang kedepan, ada tiga karakteristik kota ini yang jadi kekuatan menarik perhatian nasional dan dunia, yaitu Ambon City of Music (kota musik) tahun 2019 mendatang, sama dengan Adelaide yang juga ditetapkan oleh UNESCO. City of Fish (kota ikan) dan City of Peace (kota perdamaian) dengan pengalaman kita menyelesaikan konflik horizontal sosial,” tandas Louhenapessy
Ditambahkan Louhenapessy, kota Ambon sangat strategis dan penting karena Ambon sebagai pintu masuk ke Maluku oleh pihak internasional. Apalagi, menghadapi pengoperasian blok minyak dan gas (Migas) abadi Masela, kabupaten MBD yang direncanakan tahun 2020 dengan membutuhkan kurang lebih 70000-80000 orang, dengan waktu 75 tahun baru habis terpakai, dan sampai kesana harus lewati Ambon.
Apalagi, kata Walikota Louhenapessy, Ambon juga memiliki potensi marine tourism. Dengan perencanaan tahun 2020 kota berjuluk manise ini bakal ditetapkan sebagai kota destinasi wisata. Sehingga, tahun 2018 nanti, pemerintah akan fokus pada pembenahan infrastruktur dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Karenanya kesan Ambon disebut manise karena panorama indah dan keramahan warganya. Itu juga potensi dan harus diyakinkan publik nasional dan internasional.
“Sejalan itu dan tiga karakter yang dimiliki, maka target negara untuk kenalkan karakteristik Ambon dan membangun kerjasama antar negara yakni bersama Australia (kota Darwin) dalam hubungan Sister City, Belanda dalam pendekatan faktor sejarah bersama Ambon dan Jepang, juga faktor sejarah. Ini obsesi besar saya dan harus tercapai membangun kerjasamanya. Jepang dengan Sashi Mie dan ikan sangat ideal, Australia ciri khas Wine pas dengan ikan, demikian Belanda,” beber politisi Golkar tersebut.
Prinsipnya, tambah Louhenapessy, sekarang yang harus intens dilakukan untuk menarik perhatian dunia luar terhadap kota Ambon, adalah membuat Ambon berkesan dihati mereka khususnya investor. Bahwa semua yang ada itu tidak cukup, apabila tidak ada kesan, sehingga penting dimaksimalkan.(IE)