AMBON-PPID, Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, SH memberi apresiasi positif atas pelaksanaan pagelaran seni budaya dan pameran lingkungan yang digelar SD Negeri Seilale.
Menurutnya Siswa SD Negeri Seilale telah mampu memanfaatkan barang-barang bekas yang tidak berarti untuk diolah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis.
“Ini harus dicontohi oleh sekolah-sekolah lainnya di Kota Ambon, yaitu untuk membantu pemerintah dalam menanggulangi sampah dengan mengubahnya menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis,” kata Wali Kota disela-sela pembukaan Pagelaran Seni dan Pameran Lingkungan Hidup SD Negeri Seilale, Jumat (27/6).
Dikatakan Wali Kota, masalah lingkungan telah menjadi isu global, dimana Pemerintah tengah berupaya mengurangi jumlah sampah plastik yang susah diuraikan dan menyebabkan pencemaran lingkungan.
“Dalam dua tahun terakhir sekolah-sekolah di Kota Ambon telah didorong untuk concern terhadap upaya-upaya pelestarian lingkungan,” tukasnya.
Apresiasi yang sama juga diberikan Wali Kota terhadap pagelaran seni budaya yang ditampilkan oleh Siswa-siswi SD Negeri Seilale. Pagelaran seni yang menampilkan Tari Lenso, dansa Tali, dan katreji, kata Wali Kota merupakan upaya untuk melestarikan seni budaya lokal.
“Jika tidak dilestarikan maka kedepan kita akan mengalami krisis identitas sebagai orang Ambon,” ungkapnya.
Apa yang dikatakan Wali Kota cukup beralasan, pasalnya, seni budaya menjadi salah satu identitas budaya yang harus dipertahankan. Dirinya berpendapat, kota Ambon secara khusus tidak memiliki ciri khas lain seperti makanan atau bahasa yang dapat dibedakan dari daerah-daerah lainnya di nusantara.
“Makanan Ambon seperti Sagu atau Papeda belum menjadi taste nasional, kita juga tidak memiliki bahasa daerah yang kita miliki hanyalah dialek Ambon,” tandasnya. (JW)
