AMBON-PPID, Kota Ambon mendapat apresiasi dari Pemerintah Pusat karena menjadi salah satu kota yang tingkat penyerapan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) tertinggi di Indonesia
Meski demikian, Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, SH tidak menampik bahwa masih ada salah sasaran dalam penyaluran bantuan yang dilakukaan oleh PT. Pos Indonesia setempat.
“Memang tidak dapat dipungkiri, ada kekeliruan administrasi yang merupakan human error tapi kita harapkan presentasinya tidak terlalu besar, jika dibandingkan dengan daerah-daerah lain,” kata Louhenapessy, Senin (22/7) di Ambon.
Diakuinya, data Penerima BLSM disusun oleh Badan Pusat Statistik (BPS) by name dan by address sehingga bisa saja ada kesalahan yang diakibatkan oleh kelalaian administrasi petugas.
“Data disusun oleh BPS sehingga mungkin saja ada kesalahan administrasi tapi bukan karena unsur kesengajaan melainkan kelalaian saja,” ujarnya.
Wali Kota meyakini tingkat penyaluran BLSM kota Ambon lebih baik dari daerah lainnya. Kedepan, Ia berharap tingkat presentasi kesalahan itu dapat ditekan semakin kecil bahkan sampai angka nol.
“Pemkot sendiri telah berkoordinasi dengan pihak PT. Pos Indonesia dan BPS agar tingkat kesalahan itu dapat ditekan,” tandasnya.
Untuk diketahui penerima BLSM di Kota Ambon mencapai 11.265 rumah tangga sasaran.
Bantuan sosial bagi rakyat miskin yang diberikan sebagai kompensasi atas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tersebut sebesar Rp 150ribu/bulan/rumah tangga sasaran, dan diberikan sekaligus untuk jangka waktu dua bulan. (RA/HT)
