Pj. Wali Kota Janji CCTV di BPPRD Segera Diperbaiki

AMBON, PPID– Pj. Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena, menjanjikan permasalahan terkait dengan CCTV yang berada pada Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) segera diperbaiki, sehingga pelayanan publik dapat terpantau dengan baik, dan menghindari pungutan liar (pungli).

Hal tersebut disampaikan oleh Wattimena, usai menerima laporan salah satu warga kota yang sebelumnya kehilangan barang bawaan pribadi pada ruang pelayanan BPPRD dua pekan lalu dan sampai dengan saat ini tak kunjung ditemukan. Peristiwa tersebut hendak ditelusuri melalui CCTV pada ruangan pelayanan pajak tersebut,  namun sayangnya tidak lagi berfungsi.

“CCTV memang sudah terpasang tetapi ini karena pemasalahan arus listrik sehingga tidak berfungsi. Saya sudah cek Kepala Bagian Umum dan Perlengkapan (Bagumper), Herman Tetelepta, kenapa terjadi kendala,” ungkapnyadi sela – sela Program Wali Kota Jumpa Rakyat (WAJAR) , Jumat (10/2/23).

Dirinya menyampaikan, selain CCTV di tempat Pelayanan Publik di Balai Kota, terdapat 32 titik pemasangan CCTV di kota dan terpantau dari Command Center dan dari ruangan kerjanya secara langsung.

Akan tetapi, terkait dengan permasalahan kehilangan barang pribadi, dirinya berharap masyarakat untuk tidak menyalahkan Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon

“Jangan kita sepenuhnya menyalahkan orang lain atas kelalaian kita sendiri. Jangan kehilangan ini seolah-olah kami disini bejat moralnya, jangan dong,” tegasnya.

Oleh sebab itu, dirinya memastikan kerusakan CCTV segera diperbaiki, sehingga proses kerja pada pelayanan publik, dapat terpantau dengan baik, dan tentunya ada transparansi yang terjadi antara kita, Pemkot dan masyarakat.

“Membersihkan seluruh area pelayanan dari pungli itu penting bagi pemerintah kota untuk membangun kepercayaan masyarakat. CCTV ini melambangkan transparansi sebenarnya bahwa pelayanan itu dilakukan dengan baik tanpa dikotori dengan pungli dan sebagainya. Saya jamin itu pasti kita perbaiki,” pungkas Wattimena. (MCAMBON)

 

Please follow and like us:

Comments are closed.