AMBON-PPID, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon melalui Dinas Sosial (Dinsos) menyerahkan bantuan pemberdayaan sosial kepada Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) penerima, setelah kurang lebih satu bulan dilakukan penyerahan secara simbolik saat pelaksanaan Safari Bakti Kesetiakawanan Sosial (SBKS) oleh Sekjen Kementerian Sosial RI, Toto Utomo Budi Santoso, di Baileo Oikumene, pada 14 Juni 2013, lalu.
Penyerahan bantuan tersebut berlangsung di Balai Kota Ambon, Selasa (9/7), oleh Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, SH dengan perincian bantuan yang diberikan masing-masing bantuan kepada wanita rawan sosial ekonomi sebanyak 111 orang di lima kecamatan, bantuan kepada lanjut usia terlantar berupa lima unit bedah kamar, bantuan kepada penyandang cacat berat yang terdiri dari Orang Dengan Kecacatan Sosial (ODKS) sebanyak 116 orang dengan total bantuan senilai Rp 417.600.000,- dan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Orang Dengan Kecacatan Berat (ODKB) sebanyak 175 orang senilai Rp 191.625.000,-.
Selain itu diberikan pula bantuan rumah tidak layak huni sebanyak 50 unit di Kecamatan Sirimau dan Leitimur Selatan (Letisel), sarana lingkungan sebanyak 2 paket di Kecamatan Sirimau, bantuan dua buah kursi roda, bantuan korned kurban sebanyak 2.800 kaleng untuk dibagikan ke lima kecamatan, bantuan untuk satu kelompok usaha bersama kepada masyarakat yang kurang mampu di Kota Ambon, bantuan satu paket pakaian anak, bantuan satu paket peralatan sekolah anak, serta bantuan peralatan olahraga kepada karang taruna untuk fasilitas tenis meja, bola voli dan sepak bola.
Wali Kota dalam arahannya sebelum menyerahkan bantuan mengatakan, bantuan-bantuan yang diterima ini jangan dilihat dari besaran nilainya. Sebab jika dilihat dari pertimbangan nilai yang diterima, maka akan muncul rasa ketidakpuasan karena jumlah yangs sedikit. Namun lebih dari itu, bantuan ini merupakan wujud implementasi kepedulian pemerintah, terhadap masyarakat PMKS di Kota Ambon dan beberapa tempat lain di kawasan timur Indonesia.
“Bantuan ini diberikan melalui program SBKS Kementerian Sosial ke beberapa daerah di kawasan timur Indonesia. Jadi bantuannya diberikan sedikit di Ambon, sedikit di Sorong, Wetar, Haruku dan tempat-tempat lainnya, sehingga secara kolektif jumlahnya sangat besar bagi kita yang ada di Indonesia Timur. Ini menjadi bukti komitmen pemerintah untuk tingkatkan kualitas hidup masyarakat,” jelasnya.
Dirinya berharap, jumlah penerima bantuan pemberdayaan sosial di Kota Ambon dari tahun ke tahun bisa berkurang. Sebab dengan pengurangan jumlah tersebut, menunjukan bahwa ada perubahan kemajuan yang dialami warga kota, dalam konteks pembangunan yang dinikmati masyarakat secara kolektif.
“Saya percaya kalau saya tidak akan melihat ada wajah-wajah penerima bantuan sekarang ini, dalam penyerahan bantuan yang sama di tahun-tahun yang akan datang. Saya berharap jumlahnya sedikit demi sedikit berkurang, karena kualitas hidup masyarakat sudah semakin baik. Itu semua dapat diwujudkan lewat berbagai peluang dan kesempatan yang ada, yang disediakan oleh pemerintah,” papar Wali Kota. (*/AS)