Pelatihan Ketahanan Resiko Banjir, Realisasi Kerjasama Australia-Indonesia

Brisbane,PPID – Sebagai bentuk kerjasama (MoU) Pemerintah Australia dengan Indonesia terkait Water Resources And Agliculture Development, mulai senin (5/11) lalu, Pemerintah Brisbane-Australia menyelenggarakan Pelatihan Ketahanan Resiko Banjir bagi Pemerintah Indonesia yang berlangsung di Griffith University, Brisbane.

Sesuai undangan yang dilayangkan melalui konsulat Brisbane yang bertempat di Jakarta, seluruh peserta yang mengikuti pelatihan merupakan OPD Teknis yang berperan dalam menangani permasalahan serta pencegahan bencana banjir. Diantaranya Badan Perencanaan Nasional (Bappenas), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian PUPR, Kementerian Pertanian, Pemerintah Provinsi Maluku; Kalak BPBD, Kepala Bappeda, Kabid PUPR dan Kadis Kehutanan serta Pemerintah Kota Ambon dalam hal ini Kadis PUPR, Enrico Matitaputty, Kepala BPBD, D. Paais dan Sekretaris Bappeda Litbang, F. Maail.

Kegiatan Pelatihan dengan konsep Flood Risk Resilience Custom Training Program for Government of Indonesia merupakan program yang disiapkan untuk meningkatkan pemahaman bagi Pemerintah baik itu Pusat maupun Daerah tentang bagaimana memiliki ketahanan menghadapi resiko bencana.

Pelatihan ini bertujuan untuk, pertama memberikan pemahaman kepada pengambil keputusan ditingkat pusat dan daerah dengan pelajaran yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya air terpadu (Integrated Water Resource Management), terutama manajemen risiko banjir (Flood Risk Management), kedua belajar dari negara-negara dengan karakteristik serupa ke Indonesia, ketiga meningkatkan pemahaman manajemen risiko banjir terpadu yang berhasil dilakukan oleh negara lain dan meningkatkan kapasitas manajemen proyek sektor FMSRB dalam mencapai tujuan proyek di tingkat pusat dan daerah.

Program Pelatihan dikemas dalam bentuk Presentasi narasumber, Focus Group Discussion (FGD), Kunjungan lapangan dan Simulasi kesiap-siagaan bencana (banjir). Topik-topik khusus yang akan dibahas selama pelatihan akan mencakup, Penanggulangan bencana, Praktik terbaik manajemen risiko banjir, Pengembangan berbasis masyarakat dalam manajemen banjir dan Pengelolaan lahan dan peningkatan infrastruktur banjir manajemen resiko.

Peserta kegiatan juga diperkenalkan dengan para peneliti Australia terkemuka, profesional industri, dan kunjungan lapangan yang dipimpin pakar ke sistem inovatif dan lembaga manajemen di Australia.-MCAmbon, JA/MP/IB-

Please follow and like us:

Comments are closed.