AMBON-PPID, Sosialisasi rencana sebelum bencana yang diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBBD) Kota Ambon di aula SMA Negeri 2 Ambon, Selasa (8/10), pada dasarnya merupakan perwujudan fungsi pemerintah dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat, yang dilakukan secara terpadu dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan secara aktif.
Demikian disampaikan Sekretaris Kota (Sekot) Ambon, A. G. Latuheru, SH, M.Si saat membuka kegiatan yang diikuti oleh kurang lebih 210 guru tingkat SD, SMP dan SMA se-Kota Ambon tersebut. Dirinya mengaku, secara geografis Kota Ambon merupakan wilayah yang paling rentan terhadap bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.
Selain itu, tambahnya kompleksitas di bidang sosial ekonomi sangat berkontribusi pada tingginya tingkat kerentanan masyarakat di kota ini terhadap ancaman bencana, serta minimnya kapasitas masyarakat dalam menangani bencana. Kondisi ini menyebabkan resiko bencana di Kota Ambon menjadi semakin tinggi.
“Konsekuensinya, untuk menghadapi bencana telah menjadi program Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI dan juga lembaga swadaya masyarakat, untuk melaksanakan kegiatan workshop dan pelatihan rencana sebelum bencana, yang salah satunya di Kota Ambon. Ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran aparatur pemerintah, masyarakat dan dunia usaha dalam pengurangan resiko bencana,” tandas Sekot.
Dirinya berharap, melalui sosialisasi rencana sebelum bencana ini bisa memperkuat upaya-upaya pencegahan dan membangun ketahanan masyarakat dalam mengurangi dampak bencana. Sebab, tambahnya, tanpa ada upaya terus-menerus untuk mendiseminasikan informasi tentang ancaman dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi resiko bencana, maka akan sulit untuk mewujudkan masyarakat yang tangguh dalam menghadapi bencana.
Untuk diketahui, kegiatan sosialisasi rencana bencana sebelum bencana ini selain merupakan program BNPB RI, juga dilatarbelakangi oleh pengalaman bencana yang melanda Kota Ambon selama dua tahun berturut-turut dan menimbulkan korban jiwa dan harta benda. Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama BPBD Kota Ambon dengan Hope Worldwide Indonesia yang adalah salah satu lembaga yang berkaitan dengan kebencanaan.
Setelah ini diharapkan masyarakat dapat memiliki kekuatan dan daya untuk membangun diri sendiri, guna kesiapan terhadap potensi bencana di lingkungan masing-masing. Sosialisasi ini akan berlangsung secara terus-menerus sehingga bisa mengurangi resiko bencana.
Selain itu juga karena telah terjadi pergeseran paradigma dalam tuangan UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana dari paradigma tanggap darurat ke pemberdayaan masyarakat dan pencegahan kesiapsiagaan. (*)